KEUSKUPANAGATS. COM – Uskup Keuskupan Agats, Mgr. Aloysius Murwito OFM mengajak para imam, suster dan petugas pastoral awam untuk kembali berefleksi tentang makan tema Pertobatan Pastoral. Seruan Uskup ini dikemas dalam rekoleksi bersama yang digelar di aula Puspas. Selasa (26/03/2024).
Uskup Murwito menilai, Paroki sebagai satu komunitas telah memainkan peran mendasar dalam kehidupan umat dalam pengembangan karya pastoral Gereja sehingga konfigurasi teritorial Paroki, harus berani menghadapi budaya digitalisasi yang telah memperluas batas-batas eksistensi.
“Kita harus berani melihat paroki kita masing masing, kita harus berani membuka diri, membaharui cara cara mengembalakan umat. Karena Paroki yang cukup lama menuntut perubahan perubahan sesuai tuntutan jaman, misalnya dalam dunia teknologi,” jelasnya.
Menurut Uskup, perkembangan teknologi atau budaya digital dewasa ini telah mengubah konsep ruang, waktu, bahasa dan perilaku umat.
“Perkembangan ini punya pengaruh besar terhadap pandangan pandangan seperti ruang dan waktu. Secara geografis ada tempat domisili yang sulit dijangkau. Namain sekarang, apa artinya jauh dan apa artinya dekat. Yang jauh juga bisa menjadi dekat,” jelasnya.
Berdasarkan ini, para petugas pastoral harus terpanggil untuk membaca fenomena zaman, seraya menyesuaikan diri dengan kebutuhan umat beriman dan diperlukan suatu vitalitas yang mendukung penemuan kembali cara baru dalam wilayah parokial.
“Tetapi dalam kenyataan kita masih belum berani keluar dari situ, masih mengalami kesulitan. Paroki yang mau maju dan berkembangan membutuhkan kreatifitas. Pertobatan berarti berani keluar dari apa yang disebut dengan kenyamanan dan berani mencari jalan jalan keluar, “pungkas Uskup.