Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Inpsirasi Bacaan Harian Rabu Pekan Biasa B/I
Pernah ada sebuah penegasan dari Paus Fransiskus bahwa: “Yesus Kristus bukan Allah yang menyamar menjadi manusia. Yesus Kristus sungguh Allah yang menjadi sungguh manusia.” Ya, Yesus sungguh menjadi sama seperti kita manusia. Manusia yang juga mengalami, merasakan sakit dan penderitaan bahkan kematian. Hal ini supaya manusia semakin mampu mengalami kehadiran Allah secara nyata. Tentang hal ini, Surat kepada Orang Ibrani sangat menegaskan bahwa Yesus sungguh Allah yang sungguh menjadi manusia. Ia menjadi sama dan mendapat bagian dalam keadaan dengan saudara-saudara-Nya yang adalah anak-anak dari darah dan daging untuk mendahului kematian-Nya demi mengalahkan Iblis yang berkuasa atas maut.
Saudaraku, hidup Yesus yang hadir nyata dalam rupa manusia hendaknya mampu kita alami dan rasakan sehingga sungguh menjadi teladan bagi hidup kita. Melalui Yesus, kita diajarkan tentang bagaimana siap dan menyikapi beban, sakit dan penderitaan, hidup yang selalu siap dan mampu berkorban, juga hidup yang selalu siap menjadi berkat bagi sesama. Faktanya, hidup kita adalah kebalikan dari hidup Yesus. Kita bukan siap dan mampu menyikapi setiap beban, sakit dan penderitaan, melainkan menolak dan menghindari itu semua dengan keluhan, kemarahan bahkan kebencian terhadap Allah. Kita juga ternyata masih sulit melakukan pengorbanan. Kita masih lebih senang ditolong daripada menolong. Lebih senang diberi daripada memberi. Kita juga masih sulit hidup untuk menjadi berkat bagi sesama karena masih disibukkan dengan keegoisan dalam nafsu mengutamakan kepentingan sendiri. Saudaraku, situasi ini menjadi tanda bahwa kita belum mampu menangkap dan merasakan kehadiran Yesus yang nyata bagi kita. Ternyata bagi kita Allah selalu jauh dan tidak pernah dekat. Allah begitu mengawang dan sulit terjangkau. Jauh dari Allah berarti jauh juga dari rahmat keselamatan. Mari memiliki hidup seperti Yesus Kristus yang selalu siap menerima dan menyikapi beban hidup, segala sakit dan penderitaan, selalu siap memiliki pengorbanan, juga selalu mampu menjadikan hidup sebagai berkat bagi siapapun, kapanpun dan dimana pun.
Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ
Trimakasih romo