Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Inspirasi Bacaan Harian Sabtu Pekan Biasa B/I
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!” Kata-kata ini begitu tegas dan lugas sebagai jawaban atas pertanyaan ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi. Mereka seolah tidak rela Yesus makan minum bersama orang berdosa dan pemungut cukai sesaat sesudah memanggil Lewi, seorang pemungut cukai, untuk mengikuti Dia. Saudaraku, situasi saat itu juga banyak terjadi di saat ini. Kita yang seharusnya bersikap seperti Lewi justru tanpa sadar memilih bersikap seperti ahli Taurat.
Saudaraku, Yesus yang menjadi sama seperti kita memiliki tugas mewartakan kabar gembira dan membawa pembebasan bagi banyak orang berdosa. Lewi adalah karakter manusia yang sadar akan kelemahan dan kedosaannya. Ia mengakui dan menyadari hal itu. Maka, saat Yesus memanggilnya, ia segera bangkit dan mengikuti Yesus. Berbeda dengan ahli Taurat, mereka adalah karakter manusia yang tidak pernah mampu melihat dan menangkap kebenaran yang menyelamatkan. Sebaliknya, mereka selalu merasa menjadi manusia paling benar dan paling suci tanpa dosa. Mereka merasa menjadi wakil-wakil Tuhan, bahkan seringkali menjadi tuhan-tuhan kecil di dunia ini. Jelas yang mengalami keselamatan adalah Lewi, sedangkan para ahli Taurat tidak. Saudaraku, mari kita miliki karakteristik manusia seperti Lewi supaya kita mampu menangkap ajakan pertobatan untuk mengalami keselamatan di dalam Yesus.
Tuhan memberkati
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ
Tks renungannya