Bentuk dan penggunaan perisai sebagai logo Uskup adalah tradisi abad pertengahan.
Penciptaan alam semesta terdiri dari langit, laut dan daratan.
Rumpun Bambu merupakan simbol persaudaraan Suku Asmat. Ada 12 jurai melambangkan 12 Paroki.
Matahari adalah Dewa Terbesar, Roh yang Terbesar yaitu Allah.
Lingkaran merupakan lingkaran kehidupan. Ada tiga warna: merah (darah, lambang kehidupan), putih (kapur, unsur pensakralan, penyucian, usir roh jahat), dan hitam (arang, lambang keberanian dan ketertarikan).
Dalam lingkaran ada keluarga sedang mendayung sebagai tanda perjuangan.
Perahu. Menurut adat Asmat, bapak keluarga berada di depan tetapi dalam simbol ini laki-laki berada di belakang. Bapak inilah yang memegang kemudi. Ibu membantu sang bapak dengan mendayung di haluan perahu.
Burung camar di laut. Tanda ada harapan bahwa daratan sudah dekat. Lambang keselamatan, jangan ragu tujuan sudah dekat.
Bipane adalah hiasan hidung bagi panglima perang dalam suku Asmat (simbol yang mengait dayung dan tongkat). Posisi bipane dalam logo ini menghadap ke atas sebagai simbol siap menerima tantangan dan memerangi kejahatan, ketidakadilan dan penindasan terhadap kaum lemah. Dalam bipane ini tertulis motto Tahbisan Uskup : “In Deo Speravi Non Timebo”. Yang berarti Kepada Allah Aku Percaya, Aku tidak takut. Kadang seorang tetua adat menggunakan bipane posisi terbalik/menghadap ke bawah sebagai petanda damai/rekonsiliasi ketika terjadi konflik.
Simbol mata: jeli melihat permasalahan, simbol mulut: pengambil keputusan yang arif dan bijaksana. Dalam simbol ini tertulis Mazmur 56:5.
Tongkat I (ada salib di ujung atas) adalah Tongkat Uskup yang lama. Tongkat II (dayung) adalah Tongkat Uskup yang Baru. Lambang kepemimpinan dan pengembalaan umat serta estafet kepemimpinan dari lama ke baru.
Dayung dengan dua ikat bulu Burung Kasuari di atasnya. Ikatan yang besar berarti Uskup lama telah “makan banyak garam”, Ikatan yang kecil berarti Uskup yang kedua masih Baru.
Logo dilatarbelakangi warna kuning sebagai ikatan Gereja Lokal Keuskupan Agats dengan Gereja Universal.
Dasar dan tujuan semua lambang di atas adalah pada Salib Kristus.
