Posted on: 31/05/2024 Posted by: Petrus Letsoin Comments: 0

Pastor Inno Rettobjaan, Pr

KOMSOS AGATS – Hari ini gereja Katolik merayakan pesta Maria mengunjungi Elisabet saudaranya. Bersamaan dengan umat Paroki Mbait, kita daraskan doa sembari masuk dalam refleksi hari ini Jumat 31 Mei 2024.

Berikut refleksi bersama Pastor Paroki Kristus Raja Mbait, RD Innocentius Rettobjaan pada homili penutupan bulan Maria di Gereja Mbait.

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus.

Lalu berseru dengan suara nyaring:

“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Lalu kata Maria:
“Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

Saudara saudara terkasih dalam Tuhan, Kekuatan perjumpaan dalam persaudaraan Maria dan Elisabet patut dicontoh. Suatu perjumpaan yang membawa sukacita. Sukacita itu muncul karena di tengah-tengah mereka hadirlah Allah.

Kedua saudari ini telah mengalami karya Tuhan dalam hidup mereka. Iman dan sukacita atas janji Tuhan kepada mereka melahirkan sebuah pertemuan yang saling meneguhkan dan kemudian berkobar kobar dalam
puji-pujian kepada Allah.

“Ada energi yang datang ketika Maria mengunjungi Elisabath. Maria datang tidak dengan membawa beban melainkan membawa kabar sukacita,” ucap Pastor Inno.

Dalam refleksinya, Pastor Inno mengaku bahagia karena antusias umat yang saling mengunjungi untuk berdoa bersama selama Bulan Maria di wilayah paroki yang dipimpinnya.

Selam 30 hari ini kita saling mengunjungi dari rumah ke rumah dalam doa rosario. Anak anak yang belum tahu doa ‘salam maria’ ditantang untuk bisa berdoa. Saya sangat gembira. Ada energi positif di sana. Ada benih benih iman sedang ditanam, dipupuk, terpelihara dengan baik.

Umat saling memanggil, saling mengajak, saling mengunjungi dalam bulan ini telah menujukan kita sedang membina dan membentuk iman, karakter kita sebagai orang katolik.

Saudara terkasih, bulan ini kalau di manfaatkan dengan baik maka kita punya pengalaman dirahmati oleh Allah. Mari Kita semua memuliakan Tuhan, kita bersyukur karena Tuhan bekerja dalam diri Kita dan menggerakan Kita untuk saling memanggil dan saling mengajak untuk menimba pengalaman rohani.

Kita berdoa agar iman kita terus dipupuk, bertumbuh di dalam keluarga, di dalam masyarakat dan di dalam komunitas kita.

Leave a Comment