KOMSOS AGATS – Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat menjadi salah satu pilihan wisata edukatif di Kabupaten Asmat.
Hal tersebut karena museum ini menyediakan beragam koleksi terkait sejarah dan budaya Asmat dari masa ke masa dalam bentuk ukiran, gambar dan visual.
Terhadap itu, Komisi kebudayaan Keuskupan Agats terus berusaha menciptakan iklim edukatif melalui program tour pelajar ke Museum. Program ini mendapat respon postif membuat banyak pihak sekolah antusias membawa siswanya ke Museum untuk belajar sekaligus berwisata.
Para pelajar ini secara berkala mengunjungi musuem dengan jadwal yang ditentukan Komisi Kebudayaan (Kombud). Terhitung, sudah 13 sekolah baik SD dan SMP telah mengunjungi Museum dalam tentang semester 1.
Ketua Komisi Kebudayaan, John Ohoiwirin mengatakan, dalam kegiatan ini pelajar diajak untuk menyelami budaya Asmat melalui berbagai koleksi.
“Yang kami pamerkan hanya di main hall dan juga ruang pameran temporer. Setelah tur di ruang pameran temporer, pelajar diajak untuk belajar tentang motif ukiran perisai yang dibawakan oleh Bernardus Bicimpari. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan membuat miniatur perisai dari karton bekas oleh masing siswa/i. Puji Tuhan, pelajar dan guru sangat antusias mengikuti kegiatan di museum,” ungkap John.
Selain itu, kepala SMP N 3 Agats, Vektor P Lesilolo kepada Komsos mengaku bahagia atas momen tur museum yang diberikan pihak kombud bagi sekolah yang dipimpinnya.
“Kami bersyukur, anak anak kami bisa melihat lebih dekat dan mempelajari budaya Asmat. Ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk lebih mencintai budaya mereka. Apalagi di sekolah kami mayoritas Anak Asmat. Tentu ini momen yang sungguh luar biasa,” pungkasnya.