Rencana Pembangunan sekolah Menengah Agama Katolik Keuskupan Agats merupakan sebuah tanggapan atas seruan MUSPAS V Keuskupan Agats pada tanggal 7-13 Oktober 2019 yang mengangkat tema “Keluarga Sebagai Panggilan dan Perutusan.” Terdapat tujuh poin penting yang disoroti dalam konteks tema Keluarga yaitu: Relasi antar suami isteri dan relasi orang tua dengan anak, Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Pastoral. Dalam konteks meningkatkan keluarga yang sungguh-sungguh sejahtera dan beriman, salah satu poin atau bidang yang dianggap penting untuk diberi perhatian yaitu pendidikan. Pendidikan sebagai unsur yang penting dalam pembentukan kepribadian dan budi pekerti setiap manusia dibutuhkan dukungan kerjasama yang baik antara lain dari tiga elemen utama yaitu keluarga, gereja dan pemerintah. Dalam perkembangan selanjutnya yaitu pada November 2019, diadakan pertemuan antara pihak-pihak terkait dihadiri oleh Mgr. Aloysius Murwito, OFM, Uskup Agats. Dari pertemuan itu, diputuskan dan ditetapkanlah RP John Kore, OFM selaku rektor yang akan memimpin keberadaan sekolah ini ke depannya. Untuk itulah, pembangunan gedung sekolah SMAK Keuskupan Agats terus diupayakan.
Bertolak dari suara MUSPAS V Keuskupan Agats itulah maka rencana untuk mengadakan sebuah SMAK Keuskupan Agats kini terwujudkan. Pada 13 Mei 2020, diadakan Ibadat Pemberkatan Lokasi dan Penancapan Tiang Umpak dalam rangka Pembangunan Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Keuskupan Agats. Kegiatan tersebut berlangsung tepatnya pada 10.00 WIT yang dibuka dengan ibadat oleh Uskup Agats. Acara ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu, Kepala Dinas Pendidikan sekaligus Pengurus Yayasan Fumiripits, Donatus Tamot, Perwakilan Kantor Kementerian Agama, Kepala Kampung Mbait, para Imam, Biarawan/i, petugas Pastoral dan seluruh warga masyarakat. Usai ibadat, dilanjutkanlah acara berikutnya yaitu Pemberkatan dan Penancapan Tiang oleh Bapa Uskup dengan didampingi oleh Bupati dan selanjutnya adalah bagian sambutan-sambutan.
Ketika dipersilahkan oleh Mgr. Aloysius Murwito, OFM, Kepala Dinas Pendidikan sekaligus Pengurus Yayasan Fumiripits yaitu Donatus Tamot mengungkapkan pernyataan yang sungguh manarik yaitu, “Sekolah Menengah Agama Katolik merupakan sekolah yang setaraf SMA namun memiliki kekhasan tersendiri yaitu orang-orang yang dididik di sekolah ini dibekali dengan nilai-nilai kekatolikan. Bisa saja ada siswa yang berminat menjadi pastor, namun sudah pasti bahwa sekolah ini mau mendidik dan membina anak-anak untuk menjadi guru-guru Katolik.”
Rencana pembangunan SMAK Keuskupan Agats sebagai tanggapan atas MUSPAS V Keuskupan Agats yang pada hari ini direalisasikan sesungguhnya “selaras dan sejalan dengan arahan dari Kementerian Agama,” tegas Mgr. Murwito dalam kata pengantarnya di awal ibadat. Sebagai sebuah wadah yang menghasilkan anak-anak yang berkualitas di masa depan, sekolah ini hendaknya memiliki landasan pijakan yang kokoh dan kuat. Dalam renungannya, Bapa Uskup menegaskan, “kita memulai pembangunan ini dengan menjadikan sabda Tuhan sebagai pegangan. Tuhan sendiri telah mengingatkan kita melalui kata-kata pemazmur yaitu apabila mau membangun rumah, bangunlah dengan kuat dan kokoh.” Di hadapan semua hadirin, Bapa Uskup mengingatkan cikal bakal munculnya sekolah ini yang tidak lain adalah dari kebutuhan umat dan masyarakat yang diangkat dalam pertemuan bersama para pastor dan beberapa wakil-wakil umat awam. Sang Uskup mengatakan, “kita ingin membangun sesuatu yang berguna bagi bagi umat. Hal ini semacam respon atas pertemuan wakil-wakil umat yang sekaligus menegaskan kembali perlunya upaya membangun sesuatu entah semacam training, kursus katekis. Kini upaya itu diwujudkan saat ini melalui pembangunan sekolah ini yang sekaligus merespon kemungkinan-kemungkinan yang terjadi secara nasional.” Tentunya kita semua berharap bahwa sekolah baru ini sungguh-sungguh kokoh kuat dan berjalan lancar dalam proses pembangunannya dan keberadaannya bermanfaat bagi umat dan masyarakat. Bapa Uskup mengatakan, “semoga fasilitasi sekolah ini sungguh menjawab kata-kata Tuhan tadi yaitiu bila membangun sebuah bangunan, bangunlah dengan kokoh dan kuat. Semoga sekolah ini sungguh mengkaderkan orang-orang muda, agar Kerajaan Cinta Kasih menjadi nyata di tengah dunia.”
Ibadat dan penancapan tiang dalam rangka pembangunan gedung Sekolah Menengah Agama Katolik sungguh berlangsung dengan baik. Sebelum hadirin meninggalkan lokasi pembangunan sekolah, ada beberapa sambutan yang disampaikan antara lain sambutan oleh Mgr. Aloysius Murwito, OFM dan Elisa Kambu. Dalam sambutannya, Bapa Uskup menyampaikan beberapa pesan penting yaitu, “kita bersama-sama memohon berkat dari Tuhan yang handal agar pembangunan ini berjalan lancar agar kelak sekolah ini dapat membekali orang-orang muda yang sungguh pantas menjadi utusan-utusan Tuhan yang dapat memberikan kontribusi bagi umat dan masyarakat, misalnya ketika pulang ke kampung atau ke distrik dapat mengembangkan iman umat. Sebagaimana saya sampaikan kepada Bupati yaitu biaya pembangunan ini berasal dari para penderma yang siap meembantu kita, namun kami tetap memerlukan dukungan dari pemerintah karena sekolah ini akan dilengkapi juga dengan asrama dan kemungkinan akan ada siswa putra dan putri sehingga tempatnya akan dipisahakan. Jadi, masi ada banyak kebutuhan ke dapannya. Semuanya ini demi kemuliaan Tuhan dan berkat bagi sesama.”
Keberadaan Sekolah Menengah Agama Katolik sebagai bentuk dukungan gereja untuk membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maka sekali lagi bantuan dan kerjasama yang baik dari pemerintah tak dapat diabaikan. Untuk itu, dalam sambutannya, Elisa Kambu mengatakan, “Kami selaku pemerintah Kabupaten Asmat dan seluruh masyarakat Asmat turut mendukung pembangunan sekolah ini. Sekolah ini pasti memiiliki penekanan yang berbeda dari sekolah lainnya antara lain penanaman nilai-nilai kerohanian, iman dengan pola asrama. Sekarang, tinggal bagaimana kita khususnya masyarakat Asmat memanfaatkan dengan sebaik mungkin sekola ini agar kemudian melalui sekolah ini lahirlah orang-orang muda masa depan Asmat yang siap menghadapi tantangan masa depan. Terima kasih kepada Kementerian Agama yang telah merespon dan menyetujui pembangunan sekolah ini, kami pemerintah akan mendukungnya.”
Demikianlah rangkaian acara ibadat pemberkatan lokasi dan penancapan tiang dalam rangka pembangunan gedung Sekolah Menengah Agama Katolik. Tuhan menyertai selalu. Dormom oooo.