Renungan Harian 15 September

Selasa, 15 September 2020.
(Pesta wajib. S.P. Maria berduka cita)

• Ibrani. 5:7-9.
• Mazmur. 31:2-3a.3b-4.5-6.15-16.20.
• Injil Yohanes. 19:25-27.

ALLAH SANGGUP MENGUBAH DUKACITA MENJADI SUKACITA

Rasul Paulus memandang Yesus dari sudut kemanusiaan Yesus sehingga ia menceritrakan bahwa Yesus mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis serta keluhan kepada Allah Bapa yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut.

Ketika ibu Maria dan saudara -saudaranya ( Maria istri Klopas dan Maria Magdalena) serta murid yang dikasihi Yesus berdiri melihat Yesus tergantung di kayu salib, ibu Maria sangat berduka cita seperti ibu-ibu kita yang sedih ketika mereka melihat kita sakit dan gagal. Namun bunda Maria mampu bertahan dalam penderitaan oleh karena ia berpasrah kepada kehendak Allah Bapa sehingga ia mampu melewati pengalaman dukacitanya.

Bapak, ibu, saudara dan saudariku.
Mari kita belajar untuk bertahan dalam pengalaman sulit saat covid 19 melanda dunia ini sambil tetap berpasrah kepada Tuhan seperti Yesus dan bunda Maria agar kita sanggup menjalani hidup kita yang sering dilanda dukacita karena tidak berhasil dalam usaha dan bisnis, sakit, dan kepergian orang yang kita sayangi dan tetap
percaya bahwa badai pasti berlalu karena Tuhan sedang bekerja melenyapkan covid ini dan bahwa Tuhan sedang menyediakan sukacita bagiku dan bagimu setelah kita melewatinya sebagaimana pepatah yang kita dengar: “Tidak ada Paskah tanpa Jumat Agung. Atau tidak ada mawar tanpa duri”.

Salam Maria. . .

Tuhan Yesus memberkati bapak, ibu, saudara dan saudari bersama family agar sehat dan bebas dari covid 19 dan memberkati usaha dan pekerjaan agar mendatangkan rejeki.

RD. Paul Buarlele, imam Keuskupan Agats-Papua.