Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Hari Raya Kenaikan Tuhan
“Ada tertulis demikian, Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi, dalam nama-Nya, berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semua ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari atas.” Hal inilah yang dinyatakan Yesus di depan para murid sebelum Ia akhirnya naik ke surga dalam kemuliaan. Saudaraku, hari raya kenaikan Tuhan Yesus hendaknya semakin meneguhkan iman kita. Melalui peristiwa tersebut paling tidak ada dua hal yang perlu kita sadari dan renungkan.
Pertama, Yesus naik ke surga untuk mengalami hidup yang penuh kemuliaan. Ia naik ke surga, kembali dan menyatu dengan Bapa-Nya dalam kemuliaan, duduk di sebelah kanan Bapa yang telah mengutus-Nya ke dunia. Peristiwa Yesus naik ke surga memberikan bukti pengharapan iman bahwa hidup dalam kemuliaan abadi itu sungguh ada. Hidup mulia abadi dalam persekutuan sempurna dengan Bapa itu sungguh ada. Maka, seharusnya seluruh hidup kita pun mengarah untuk akhirnya memiliki hidup dalam kemuliaan abadi kelak. Kedua, peristiwa Yesus naik ke surga bukan untuk meninggalkan kita, melainkan justru semakin hadir setiap saat dalam wujud yang berbeda, yaitu Roh Kudus. Lewat Roh Kudus, kesatuan kita dengan yang Ilahi semakin terasa, tidak terbatas ruang dan waktu. Maka, hidup dari, oleh, untuk dan di dalam Roh Kudus menjadi sangat penting bagi kita untuk selalu mengalami semangat hidup Yesus. Hal ini pula yang akan membawa kita menuju keselamatan, yaitu hidup dalam kemuliaan abadi, hidup dalam persekutuan sempurna dengan Allah.
Saat ini, tugas kita adalah terus menjadi saksi-saksi kebenaran iman akan Yesus. Lewat hidup kita sehari-hari, meski dengan cara sederhana sekalipun hendaknya kita mampu mewujudkan sikap hidup sebagai manusia yang kelak memiliki hidup dalam kemuliaan abadi, yaitu persekutuan sempurna dengan Allah di surga. Selanjutnya, selalu berjuang dan berusaha hidup dari, oleh, untuk dan di dalam Roh Allah, Roh Kudus itu sendiri. Wujudkan semangat Yesus dengan cara memiliki relasi intim dengan Bapa-Nya melalu hidup doa, devosi dan ekaristi kita, belajar mampu mencintai tanpa syarat bahkan hingga mencintai musuh, miliki sikap mudah memaafkan dan mengampuni tanpa batas, juga marilah hidup untuk selalu memihak kepada siapapun yang lemah, kecil, miskin, sakit, terindas dan menderita. Jadikan hidup kita sebagai cinta dan rahmat bagi sesama.
Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ
Amin