Sabtu, 7 November 2020.
- Filipi. 4:10-19.
- Mazmur. 112:1-2.5-6.8a-9.
- Injil Lukas. 16:9-15.
SETIA KEPADA ALLAH KEKUATANKU DALAM SEGALA PERKARA
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya untuk mengabdi Allah Bapa saja sebab sering terjadi bahwa selain murid-murid percaya kepada Allah, mereka percaya juga kepada iblis. Kepercayaan mendua inilah yang sering membuat mereka lebih condong mengabdi kepada yang satu dan mengabaikan yang lain. Yesus berpesan :”Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia akan setia dalam perkara-perkara besar”
Rasul Paulus sangat setia kepada Tuhan sampai ia dipenjarakan.
Selama ia di dalam penjara, ia menulis surat kepada jemaat di Filipi untuk menyatakan sukacitanya dalam Tuhan, yang ia andalkan dalam hidupnya. Ia yakin bahwa Tuhan menolongnya melalui kebaikan hati dari jemaat di Filipi yang mengirim barang-barang kebutuhannya. Ia katakan bahwa barang yang dikirim melalui Epafroditus merupakan suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai, dan berkenan kepada Allah.
Rasul Paulus mengajak kita melalui pengalaman akan kasih Tuhan melalui jemaat di Filipi untuk bersyukur kepada Tuhan dalam keadaan senang maupun susah sebagaimana rasul Paulus katakan :”Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.
Kekuatan Allah akan membuat kita bahagia karena Tuhan mengasihi kita masing-masing melalui keluarga batih kita (orang tua, saudara dan saudari kandung), bapak-bapak, ibu-ibu, para saudara dan para saudari dalam Tuhan Yesus. Kekuatan Tuhan membuat saya merasa yakin bahwa sapaan kasih dan perbuatan kasih dari semua orang kepadaku merupakan persembahan yang harum bagi Tuhan.
“Tuhanku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus”.
Tuhan Yesus memberkati bapak, ibu, saudara dan saudari bersama semua keluargamu agar sehat dan memberkati usaha masing-masing orang dan keluarga agar mendatangkan rejeki berlimpah-limpah.
RD. Paulus Buarlele, imam Keuskupan Agats -Papua.