Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Inspirasi Bacaan Harian Rabu Adven II/B
Saat digoda oleh setan, tergoda lalu jatuh dalam tindakan dosa, relasi cinta dengan Allah putus dan hilang, manusia menjadi hamba setan dan budak dosa. Saat menjadi hamba setan dan budak dosa sesungguhnya hidup manusia sedang diperalat oleh setan dan dibawa menuju kehancuran. Inilah gambaran singkat manusia jatuh dan terperangkap dalam dosa. Jika sesudahnya manusia akhirnya mampu sadar dan menyesali tindakan dosanya, saat itulah manusia sedang mengalami hidup yang letih lesu dan berbeban berat. Manusia merasa hilang, telanjang, terbuang, malu dan hancur sehancurnya. Hidup tetapi mati, tanpa gairah, tanpa semangat, hilang asa, hilang harapan, penuh kecemasan, kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran hebat, semua gelap dan sia-sia. Begitu besarnya dampak dari perbuatan dosa yang disadari. Maka, bersyukurlah karena kita memiliki Allah yang kuat, yang akan memberi kekuatan baru, melepaskan letih lesu dan beban berat kita.
Yesus bersabda, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.” Ya, manusia yang merindukan pertobatan, yaitu perdamaian kembali dengan Allah, berarti mau datang dan menyerahkan segala letih lesu dan beban berat kita kepada Yesus. Tidak akan ada lagi kegelisahan dan kecemasan. Jangan lagi berpikir dan merasa hidup sudah habis, sudah mati, sia-sia dan tanpa harapan karena akibat perbuatan dosa kita. Allah menginginkan kita datang dan kembali kepada-Nya. Allah ingin kita mengalami kelegaan, lepas dari segala beban berat, letih dan lesu. Di dalam Allah selalu ada langit yang baru, selalu ada cahaya terang dan harapan jelas bagi siapapun yang mau bertobat. Saudaraku, bertobatlah untuk kembali menemukan hidup kita yang selama ini mati karena dosa.
Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ