Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Inspirasi Bacaan Harian Selasa sesudah Penampakan Tuhan
Masih saja dan terus menerus kita diminta untuk hidup saling mengasihi. Kasih itu berasal dari Allah, maka siapapun yang hidup saling mengasihi, berasal dari Allah. Sebaliknya, siapapun yang tidak saling mengasihi, bukan berasal dari Allah. Kasih dari Allah itu sendiri telah dinyatakan di tengah-tengah manusia lewat kehadiran Putera-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Inilah wujud kasih, yaitu pemberian diri yang total. Kasih akan terwujud saat siapapun mampu memberikan dan berbagi sesuatu dari dalam dirinya. Faktanya, masih saja kita selalu gagal untuk hidup saling mengasihi. Apa yang membuat kita selalu gagal untuk hidup saling mengasihi?
Kasih itu pemberian yang total. Seperti Allah sendiri menunjukkan tanda kasih-Nya lewat pemberian diri-Nya sendiri, yaitu Yesus Kristus yang hadir di tengah-tengah dunia sebagai Sang Juru Selamat. Injil juga mengisahkan tentang Yesus yang memberi makan orang banyak sebagai wujud kasih. Saudaraku, jangan berbicara kasih ketika kita belum mampu keluar dari kepentingan diri kita sendiri. Kasih tidak akan pernah terwujud dalam diri manusia-manusia yang egois dan selalu mengutamakan kepentingan dirinya sendiri. Kasih sekali lagi adalah pemberian. Kasih itu adalah sesuatu yang keluar dari diri kita untuk kita bagikan kepada yang lain. Memberikan dan berbagi sesuatu dari diri kita tidak melulu harus uang dan materi, tetapi bisa hal lain seperti ide dan pemikiran, waktu dan tenaga, kehadiran dan penghiburan, dan sebagainya. Mari memulai hidup tidak egois dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi supaya kita akhirnya mampu melakukan perbuatan kasih, mampu hidup saling mengasihi.
Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ
Terima kasih atas renungannya dari ujung timur Indonesia hari ini, serta terima kasih atas doa dan berkatnya romo RD DJOKO. Berkah dalem