Posted on: 21/12/2020 Posted by: RD Lucius Joko Comments: 0
Paroki St. Fransiskus Asisi Warse

Semangat Pagi dari Timur Indonesia

Inspirasi Bacaan Harian Senin Pekan Adven IV/B

“Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang ada di dalam rahimku melonjak kegirangan.” Inilah sedikit gambaran situasi yang terjadi saat Maria mengunjungi Elisabeth saudaranya yang juga sedang mengandung. Kunjungan ini menjadi kunjungan yang menghadirkan kegirangan, kebahagiaan, damai dan sukacita. Bacaan pertama dari Kidung Agung menggambarkan peristiwa ini sebagai kisah sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta dan sedang saling bertemu. Peristiwa Maria mengunjungi Elisabeth ini membawa sebuah perubahan situasi. Awalnya kebingungan, kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan dialami oleh baik Maria maupun Elisabeth. Maria yang masih perawan dan belum bersuami harus mengandung seorang anak, sedangkan Elisabeth mengandung seorang anak di saat usianya yang sudah sangat tua. Tetapi perjumpaan Maria dengan Elisabeth telah mengubah situasi tersebut. Mereka saling menguatkan dan meneguhkan sehingga kebingungan, kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan tidak ada lagi. Semua berganti menjadi lonjakan kegirangan, sorak sorai kebahagiaan, damai dan sukacita.

Saudaraku, ternyata hidup kita sampai saat ini juga masih dipenuhi dengan kebingungan, kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan. Sepertinya hidup kita belum terbuka untuk menerima kunjungan Tuhan. Kita selalu menutup rapat pintu hati kita dengan segala keegoisan dan kedegilan hati. Kita senang bertahan dalam kejahatan dan dosa daripada berubah untuk kebaikan dan kebenaran. Saudaraku, belum terlambat. Sediakan hati yang terbuka, hidup yang selalu siap disentuh, diubah dan dibentuk oleh Tuhan. Terimalah kunjungan Tuhan bagi dan dalam hidup kita karena hal ini yang akan membawa hidup kita mengalami sorak-sorai, kegirangan, kebahagiaan, penuh damai dan sukacita.

Tuhan memberkati

Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa

RDLJ

Leave a Comment