Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Inspirasi Bacaan Harian Senin Pekan Biasa B/II
Banyak manusia masih selalu menggunakan cara pandang dan sikap-sikap lama di dalam menjalani kehidupan. Biasa dikatakan kolot, kaku, konvensional dan sebagainya. Dalam hal iman, ternyata situasi ini pun terasa. Sikap orang Farisi yang mengkritik murid-murid Yesus yang tidak berpuasa seperti murid-murid Yohanes adalah wujud cara pandang dan sikap hidup lama. Padahal, iman itu harus selalu membawa pembaharuan, hidup yang selalu baru sebagai bukti bahwa iman itu tumbuh, berkembang dan berbuah. Iman yang dibaharui adalah iman yang selalu menuju pada kedalaman dan keluasan makna. Saudaraku, bagaimana cara pandang dan sikap hidup iman kita selama ini?
Masa pandemi ini membuat banyak hal berubah, termasuk dalam dinamika kehidupan beriman. Banyak diantara kita tetap bersikeras menggunakan cara pandang dan sikap hidup lama yang akhirnya menghambat pertumbuhan iman, perkembangan iman, dan membuat iman berhenti berbuah. Kita menolak untuk ikut berubah atau punya kreativitas dan inovasi dalam pelayanan pastoral demi tumbuh berkembang, dan berbuahnya iman umat. Kita memilih untuk diam di tempat dengan kekolotan kita, sikap kaku kita. Kita sulit dan menolak untuk mau berubah supaya tetap berbuah.
Saudaraku, mari belajar taat seperti Yesus. Ia telah belajar taat meski Ia adalah Anak Allah. Kita pun diharapkan tetap memiliki ketaatan dalam kreativitas dan inovasi baru dalam pelayanan pastoral demi tumbuh kembang dan berbuahnya iman. Ya, anggur yang baru memang harus diletakkan di kantung yang baru. Semoga hidup kita selalu dibaharui, selalu baru karena iman kita sungguh selalu tumbuh, berkembang dan berbuah di dalam situasi dan kondisi apapun.
Tuhan memberkati
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ