Setelah beberapa tahun, usai sudah karya Bruder Petrus Edi Wiyono, OFM dan Bruder Albertus Bambang Tri Margono, OFM di Paroki Bayun, Asmat. Untuk mensyukuri pelayanan mereka, komunitas Keuskupan Agats-Asmat merayakan misa di kapel Asrama St. Martinus de Porres, Agats, bersama Mgr. Aloysius Murwito, OFM, Uskup Agats-Asmat, Selasa (01/12) pukul 18.30 WIT.
Dalam homili, Mgr. Alo menghubungkan bacaan Injil hari ini (Luk 10:21-24) dengan karya kedua bruder ini. “Misteri Kerajaan Allah Tuhan nyatakan kepada orang kecil. Sama seperti Bruder Edi dan Bruder Bambang, mereka diutus di tempat yang kecil. Bila berkarya di Asmat itu sulit, di Bayun lebih sulit lagi,” ujar Mgr. Alo.
Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan ramah tamah di aula Asrama St. Martinus de Porres. Kedua bruder pun mengawali acara dengan menyampaikan kesan dan pesan.
“Sebetulnya berat bagi saya untuk mengungkapkan sesuatu. Tapi saya sangat bersyukur bisa ada di Asmat. Saya merasa sangat dekat dengan anak-anak dan masyarakat di Bayun. Sebenarnya saya masih ingin lebih lama di sini, tapi kondisi fisik saya membuat saya mudah lelah,” ungkap Bruder Edi, OFM saat sambutannya, Selasa (01/12).
Giliran Bruder Bambang yang memberi sepatah dua patah kata. “Begitu banyak hal yang saya pelajari di Asmat. Saya berdoa supaya rekan-rekan semua tetap semangat berjuang melayani di sini… Saya melihat bahwa di sini adalah dunia yang lain, dibanding di luar sana. Maka, saya belajar untuk membangun jembatan antara budaya di sini dengan budaya luar. Saya mencoba memahami,” kata Bruder Bambang.
Di Asmat, Bruder Edi, OFM telah berkarya sejak 2014, dan Bruder Bambang, OFM sejak 2016. Mereka melayani masyarakat Paroki Bayun dalam bidang kesehatan bersama sejumlah perawat.
Terima kasih untuk karyanya, Bruder Edi dan Bruder Bambang. Tuhan memberkati selalu. Dormom ooo…