Posted on: 11/06/2021 Posted by: RD Lucius Joko Comments: 1

Gereja yang hidup adalah gereja yang berkegiatan. Kegiatan-kegiatan itu yang akan menjadi dasar bagi perkembangan dan pertumbuhan baik secara kuantitas maupun kualitas pelayanan dan pastoral, terlebih tentu saja pertumbuhan dan perkembangan iman spiritual umat. Atas dasar ini, maka pada Rabu, 26 Mei 2021 di Aula Gereja Paroki Kristus Raja Mbait diadakan kegiatan pembekalan para petugas liturgi yang terdiri dari para lektor, pemazmur, operator in focus dan juga pembaca pengumuman.

Kegiatan ini mendapat respon yang cukup positif terlihat dari jumlah dan juga antusiasme para peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Kegiatan pembekalan dan penyegaran yang dimulai dengan ibadat pagi pkl. 08.00 WIT oleh Fr Elly diikuti oleh 49 peserta baik anggota lama maupun yang baru.

Kegiatan ini didampingi langsung oleh seksi liturgi yang diketuai Ibu Lusi menghadirkan nara sumber Bapak Leo Tereng dan juga Pastor Lucius Joko. Di dalam sesinya, Pastor Joko memberikan penjelasan mengenai partisipatif kaum awam dalam kehidupan menggereja, salah satunya lewat liturgi. Gereja menurut Beliau bukan hanya milik Pastor Paroki, melainkan milik seluruh umat. Maka hidup, kekudusan dan misi gereja akan berjalan ketika umat semua bisa terlibat. Spiritualitas pelayanan sebagai pokok pembekalan saat itu semakin menguatkan para peserta karena diajak untuk bersama merefleksikan kembali apa dan siapa, juga harus bagaimana sebagai para petugas liturgi tersebut.

Bapak Leo menjelaskan bagaimana tekhnik-tekhnik dalam bertugas entah sebagai lektor, pemazmur, operator maupun pembaca pengumuman. Para petugas liturgi harus memahami liturgi gereja dengan baik dan benar sehingga tidak menjadi batu sandungan saat bertugas. Peserta sangat menikmati dan antusias sekali dalam kegiatan ini, terlebih saat para peserta mulai melakukan simulasi praktik dalam bertugas.

Dalam situasi terpisah, Pastor Innocentius Rettobjaan selaku Pastor Paroki Kristus Raja Mbait menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan para petugas liturgi di paroki. Kedua, untuk semakin meningkatkan semangat pelayanan dari para petugas liturgi melayani kegiatan menggereja. Beliau mengharapkan sesudah kegiatan pembekalan dan penyegaran ini, para petugas liturgi termotivasi memiliki semangat baru untuk semakin melayani dengan sungguh.

Selamat untuk Paroki Kristus Raja Mbait atas kegiatan ini. Semoga para petugas liturgi semakin semangat melayani dalam kehidupan menggereja.

Dormom

1 people reacted on this

  1. Luar biasa untuk semua petugas liturgi Kristus Raja Mbait dan narasumber yg telah memberikan bekal dan memotivasi dlm tugas pelayanan kmi. Dan terimakasih untuk Pastor Ino pr. Yg telah memfasilitasi kegiatan ini. Dan pastor Joko, Pr. Yg telah menulis artikel ini.
    Sangat menginspirasi dan memotivasi

Leave a Comment