Keuskupanagats.or.id – Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat bakal tampil dengan wajah terbaru yang direncanakan launching pada medium Mei tahun 2024 ini.
Saat ini 90 persen koleksi dari museum lama telah dipindahkan ke museum baru. Koleksi koleksi tersebut tengah dilakukan proses identifikasi, klasifikasi, remediasi hingga restorasi pada satu bilik yang disebut ruang pameran tetap.
Ruang pameran ini dirancang dengan konsep modern namun tetap menjaga esensi kebudayaan Asmat. Seperti dibangun rumah sakral yang berisi benda benda pusaka.
Menurut Ketua Komisi Kebudayaan Keuskupan Agats, sekaligus Kurator Museum, John Ohoiwirin, pihaknya sementara menyusun dan mengklasifikasi hasil koleksi secara tematik, dengan sentuhan pencahayaan (lighting) dan bunyi suara alam Asmat lewat (audio).
“Hal ini kami maksudkan agar dapat menghantar pengunjung untuk terkoneksi dengan budaya Asmat atau perjumpaan visitor dengan alam Asmat, ” jelas John kepada Komsos Agats. Rabu (20/03/2024).
Bagi John, Museum Kebudayaan dan kemajuan Asmat harus menjadi rumah yang nyaman atau bukan sekadar memberikan edukasi namun lebih dari itu adalah memberikan layanan pengalaman baru bagi setiap pengunjung.
“Ada koleksi yang harus dijaga kesakralannya, tidak boleh disentuh, ataupun diambil gambar oleh pengunjung. Kami ingin ruangan itu membawa aura perjumpaan dengan roh roh leluhur maupun sanak saudara mereka yang sudah meninggal, ” tutup Kurator Keempat itu.