Posted on: 17/09/2021 Posted by: RD Lorenz Kupea Comments: 0
Keuskupan Agats

Renungan Harian – Jumat, 17 September 2021

Hari Biasa, Pekan Biasa XXIV

Bacaan I : 1Tim. 6:2c-12

Bacaan Injil : Lum. 8:1-3

Saudaraku yang terkasih.

Bacaan Injil hari ini menampilkan peran perempuan dalam karya pelayanan Yesus mewartakan Injil Kerajaan Allah. Disebutkan ada beberapa wanita yang menyertai Yesus yaitu Maria yang disebut Magdalena, Yohana istri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak lagi yang lain. Mereka melayani rombongan Yesus dengan harta kekayaan mereka. Peran kaum perempuan dalam Gereja bukanlah hal yang baru. Mereka telah terlibat dalam karya pelayanan Yesus sejak awal seperti yang kita baca dalam Injil hari ini. Di tengah budaya patriakhi yang berkembang di masyarakat dan gereja, kaum perempuan tetap menampilkan dirinya sebagai kaum yang bisa terlibat langsung dalam karya pelayanan.

Keterlibatan kaum perempuan dalam pelayanan Gereja sering menimbulkan polemik terlebih dalam budaya yang menganut paham Patriakhi. Sebagai contoh di paroki saya di mana saya bertugas sekarang ini. Suku Asmat adalah kelompok masyarakat yang hidup dengan sistem patriakhi yang begitu kuat. Kaum perempuan tidak mempunyai hak apa-apa untuk terlibat dalam kehidupan bermasyarakat, dalam adat, Pemerintah dan Gereja. Hal ini membuat kaum perempuan di Asmat menjadi kelompok masyarakat yang rentan terhadap segala bentuk diskriminasi. Ketika saya menjadi Pastor Paroki dimana saya bertugas sekarang, saya mencoba melibatkan kaum perempuan dalam karya pelayanan. Beberapa di antara mereka yang saya anggap mempunyai kemampuan di masukkan dalam kepengurusan Dewan Pastoral Paroki. Awalnya saya mendapat banyak protes dari umat khusunya kaum laki-laki karena mereka menganggap perempuan tidak bisa dan tidak boleh terlibat dalam struktur kepengurusan apapun termasuk dalam Gereja. Tak disangka tenyata kaum perempuan lebih banyak aktif ambil bagian dalam karya pelayanan paroki. Saya juga kembali membentuk Kelompok Oraganisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) yang bertugas untuk membantu pastor paroki dalam menjalankan reksa pastoral.

Tak bisa dipungkiri bahwa Gereja Katolik juga dikenal sebagai Gereja kaum Feminis karena kebanyakan yang hadir dan terlibat dalam perayaan Liturgi dan karya pastoral adalah kaum perempuan. Kaum Perempuan dengan mengambil teladan Bunda Maria mempunyai semangat rela berkorban yang tinggi untuk terlibat dalam karya pelayanan. Mereka rela mengorbankan apa yang mereka miliki seperti Materi, waktu, tenaga dan pikiran untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik, seperti yang sudah ditunjukkan oleh wanita-wanita tangguh dalam Injil hari ini. Oleh karena itu, Gereja perlu memberikan kesempatan dan peluang yang besar kepada kaum perempuan untuk menunjukkan identitas dirinya sebagai pengikut Kristus yang sejati. Dan bagi kaum perempuan, jangan pernah takut untuk terlibat dalam karya pelayanan Gereja karena, Tuhan sendiri menghendaki setiap orang untuk terlibat mewartakan Injil Kerajaan Allah dengan caranya masing-masing. (RDLK)

Tuhan Memberkati kita.

Leave a Comment