Keuskupanagats.or.id, Asmat – Santo Yohanis Maria Vianey menjadi sangat inspiratif. Pastor yang wafat pada 8 Mei 1786 di desa Dardilly, Lyon-Prancis itu telah meninggalkan banyak kenangan dan pelajaran berharga bagi Para Imam di seluruh dunia. Terutama teladan akan hidup yang penuh dengan kesederhanaan dan kesucian.
Para Pastor biasanya mengenang keteladanan Yohanis Maria Vianey setiap tanggal 4 Agustus. Namun Tahun ini, hari penting itu secara sederhana dan penuh khikmat dirayakan oleh para Imam Keuskupan Agats di aula Pastoran Kristus Raja Mbait. Rabu (9 / 8/23).
Perayaan itu disatukan melalui perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agats, Pastor Innocentius Rettobjaan didampingi oleh dua konselebran Pastor Fransiskus Vesto Labi Maing dan Pastor Wilhelmus Kamamas.
Momentum tersebut digunakan untuk mengenang sosok Imam yang telah mengabdikan dirinya bagi Tuhan dan sesame dengan sungguh sungguh. Kisah iman Yohanis Maria Vianey itu diucapkan kembali dalam homili yang disampaikan oleh Pastor Vesto.
Yohanis Maria Vianey yang dulunya dianggap lemah ternyata mampu membuat umat Paroki Ars meninggalkan kebiasaaan kebiasaan buruk dan juga berhasil membuat banyak pendosa untuk bertobat melalui bilik pengakuan. Dengan kesalehan hidupnya, ia terus dikenang. (* Peter Letsoin)