Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Inspirasi Bacaan Harian Rabu Pekan Paskah A/VII
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, firman-Mu adalah kebenaran.” Ini adalah pernyataan dan permohonan Yesus dalam doa kepada Bapa-Nya. Yesus telah menguduskan diri-Nya bagi para murid supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran. Saudaraku, menjadi murid Kristus berarti harus hidup dalam kekudusan. Pertanyaannya, bagaimana cara menjadi kudus itu? Apakah dengan mengasingkan diri, bertapa di tempat sunyi dan terpencil serta menolak dunia? Apakah dengan berdoa dan melayani setiap hari?
Hidup menuju kepada kekudusan adalah hidup yang selaras dengan atribut keilahian. Kebaikan (bonum), kebenaran (verum) dan keindahan (pulchrum) adalah jalan menuju kepada kekudusan. Siapapun yang ingin hidup dalam kekudusan hendaknya terus berjuang untuk selalu hidup dalam kebaikan, kebenaran dan keindahan. Pertama, hidup dalam kebaikan berarti hidup kita selalu didasari oleh nilai cinta kasih, seperti kata-kata Yesus yang diungkapkan Paulus, “Adalah lebih bahagia memberi daripada menerima.” Sudahkan hidup kita menjadi cinta bagi Allah, sesama, makhluk lain dan alam ini? Kedua, hidup dalam kebenaran berarti pikiran, perkataan, perasaan juga sikap dan tindakan kita tidak melanggar perintah Tuhan. Kita selalu setia, taat dan patuh terhadap sabda-Nya. Lalu yang ketiga, hidup dalam keindahan berarti hidup yang selalu menciptakan situasi kedamaian dan sukacita. Keindahan adalah wujud keharmonisan relasi Allah, manusia dan alam semesta. Merusak dan menghancurkan kebaikan, kebenaran dan keindahan berarti merusak dan menghancurkan kekudusan itu sendiri. Saudaraku, semoga kita terus mampu hidup menuju kepada kekudusan dengan terus berjuang hidup dalam kebaikan, kebenaran dan keindahan.
Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ