Posted on: 03/01/2021 Posted by: RD Lucius Joko Comments: 0
HUT ke-51 Keuskupan Agats-Asmat

Semangat Pagi dari Timur Indonesia

Hari Raya Penampakan Tuhan

Yesus Kristus adalah terang. Dialah cahaya kebenaran yang menerangi dunia. Kegelapan diubah menjadi terang. Maut dan kematian diubah menjadi rahmat dan kehidupan. Yesus Kristus sebagai cahaya kebenaran datang bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu, melainkan cahaya kebenaran bagi seluruh dunia. Dalam kehidupan kita, sikap paling normal dan sederhana bagi manusia saat ada dalam kegelapan adalah bergerak, bangkit dan berusaha untuk mencari, mendekati dan mendapatkan cahaya itu. Ini juga sikap yang ada dalam diri para Sarjana dari Timur atau Tiga Orang Majus. Bhaltasar, Gaspar dan Melkhior dikenal sebagai ahli perbintangan. Mereka menjadi gambaran manusia yang bergerak, segera bangkit, berusaha untuk mencari, mendekati dan mendapatkan cahaya kebenaran saat mendengar berita tentang kelahiran dan kehadiran Yesus bagi keselamatan dunia.

Jauh berbeda dengan Herodes. Kabar berita tentang lahirnya Sang Juru Selamat sebagai cahaya kebenaran justru membuat hidupnya merasa terancam,  tidak aman dan nyaman lagi. Hidup Herodes yang selama ini dikuasai oleh kegelapan merasa terganggu dan terusik. Herodes tidak tenang, penuh kecemasan dan kekuatiran. Herodes membenci cahaya terang itu dan ingin memusnahkan serta menghancurkan cahaya kebenaran itu. Ini gambaran sikap manusia yang sudah merasa nyaman dan aman dalam hidup yang dikuasi kegelapan. Manusia ini tidak bergerak, tidak segera bangkit, tidak pernah berusaha mencari, mendekati dan mendapatkan cahaya kebenaran. Manusia ini senang bertahan dalam kegelapan. 

Saudaraku, bagaimana sikap hidup iman kita sejauh ini? Tuhan telah menampakkan diri bagi dunia. Tuhan telah hadir sebagai cahaya kebenaran yang menyinari dunia yang gelap. Mari mengikuti sikap para Sarjana dari Timur yang langsung bergerak, segera bangkit, berusaha mencari, mendekat dan mendapatkan cahaya kebenaran itu, bukan bersikap seperti Herodes yang justru selalu merasa aman dan nyaman hidup dalam kegelapan, membenci dan selalu ingin menghancurkan cahaya kebenaran. Semoga Hari Raya Penampakan Tuhan membawa kita kepada suatu perubahan hidup untuk mampu mencintai cahaya kebenaran sekaligus terus berjuang melepaskan diri dari belenggu kegelapan.

Tuhan memberkati. 

Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa

RDLJ

Leave a Comment