Momen Natal atau peristiwa kelahiran Yesus Kristus adalah sebuah perayaan sukacita karena semua manusia diselamatkan dari dosa-dosa _(bdk. Pesan Natal PGI dan KWI 2022)._ Sebagaimana Allah Bapa menginkarnasikan diri Nya menjadi manusia karena cinta-Nya yang begitu besar, demikian pula kehadiran Mgr. Aloysius Murwito OFM di tengah umatnya mengungkapkan sebuah cinta yang tulus dari sang Gembala Umat Keuskupan Agats bagi domba-dombanya.
Pada jumat, 23 Desember 2022, Mgr. Aloysius Murwito OFM, melakukan kunjungan pastoralnya ke Kuasi Paroki St. Fransiskus Xaverius-Suator dalam rangka merayakan Natal bersama umat. Perjumpaan dengan umat yang dinantikan dan yang harus ditempuh selama kurang lebih 4 jam perjalanan dengan armada Maria Bintang Laut, pada akhirnya Sang Uskup tiba dengan aman bersama rombongannya (RD Yohanes Lulus Widodo; imam projo Keuskupan Palangkaraya, Sr. Agnetin FSGM, sr. Helena Hungan, dan Bapa Adji Sayekti bersama sang isteri Ibu Yeni dan dua motoris yaitu Bapak Neles dan Bapak Niko Ohoiwutun).
Cinta tulus sang Uskup kepada umatnya memadamkan segala tantangan jarak dan waktu. Meski cuaca yang berubah-ubah kadang panas kadang hujan, Sang Uskup yang sudah berusia 72 tahun ini selalu setia mengunjungi stasi demi stasi. Stasi Meda menjadi pilihan start pertama. Usai merayakan malam Natal 24 Desember bersama umat di stasi Meda, keesokan harinya, sang Uskup bersama rombongannya bertolak ke stasi berikutnya yaitu Burbis. Di stasi inilah, beliau merayakan Natal 25 Desember bersama umat dari dua stasi yakni stasi Burbis sendiri dan stasi Binam. Usai perayaan natal, sang Uskup menuju ke pusat Kuasi Paroki yaitu Binam untuk bermalam. Misa Natal Kedua pada 26 Desember dirayakan oleh Mgr. Alo bersama umat stasi Karbis.
Meski singkat, namun kunjungan dan perjumpaan Sang Gembala memberi makna yang amat dalam dirasakan oleh domba-domba yang dikunjungi. Buka hanya sekedar rasa senang dan terharu yang dirasakan oleh domba-dombanya, namun kehadiran Sang Gembala sungguh meneguhkan semangat hidup dan iman umat serta mempersatukan mereka semua sebagai satu saudara di dalam Kristus. Sebagaimana kelahiran Kristus di dunia mempersatukan semua orang, demikian pula semoga spirit persatuan yang dirasakan domba-domba berkat kehadiran Sang Gembalanya, tetap terpelihara terus menerus dalam kehidupan sehari-hati baik dalam kehidupan menggereja, kehidupan bermasyarakat, dan di tengah keluarga. (Fr. Ambrosius Bile)