Berdirinya Sekolah Dasar telah membuka sejarah baru bagi masyarakat kampung Meda. Setelah bertahun-tahun lamanya masyarakat tidak mendapatkan pendidikan dengan baik, kini harapan akan adanya pelayanan di bidang pendidikan telah mendapat titik terang. Hal ini merupakan berkat bagi masyarakat yang diyakini berasal dari Allah. Sebagai ungkapan syukur atas berkat yang diterimanya dari Allah, maka masyarakat memohon rahmat perlindungan dari Allah sendiri secara khusus bagi bangunan sekolah yang baru dan bagi generasi muda serta para guru yang terlibat di dalam proses pendidikan ini. Berkat itu diterima melalui tangan Sang Gembala yakni Mgr. Aloysius Murwito OFM, Uskup Agats.
Proses pemberkatan gedung Sekolah Dasar yang berlangsung pada 24 Desember 2022 pukul 13.00 WIT itu dihadiri oleh semua umat stasi Meda dengan tarian adatnya. Selain pemberkatan bangunan sekolah, Sang Uskup pun memberkati semua rumah milik umat. Bersama dengan RD Lulus Widodo; imam Keuskupan Palangkaraya yang bermisi di Keuskupan Agats, setiap rumah didatangi dan diberkati satu per satu. Suasana kegembiraan dan sukacita sungguh dirasakan oleh umat menjelang perayaan malam natal yang berlangsung saat itu.
Pada momen pemberkatan itu, Sang Uskup berpesan kepada seluruh umat agar bisa memanfaatkan sarana sekolah dengan sebaik mungkin dengan menyekolahkan anak-anak. Selain itu, Sang Uskup pun menegaskan bahwa tenaga-tenaga guru harus benar-benar beriman kepada Tuhan dan menghidupi imannya secara nyata melalui tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik dan pengajar.
Semoga tema pesan Natal 2022 yaitu, “maka pulanglah mereka melalui jalan lain”, sungguh-sungguh dihayati oleh umat Meda dalam praksis hidupnya sehari-hari. Jika sebelumnya, masyarakat sangat asing dengan iklim pendidikan, maka kini dengan adanya Sekolah Dasar yang baru, maka masyarakat diharapkan dapat menempuh “jalan lain” yaitu ikut berjuang dalam memperjuangkan masa depan generasi muda dengan mengikuti pendidikan secara serius. Dengan demikian, upaya pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa pun bisa terwujud. (Fr. Ambrosius Bile)