Posted on: 24/11/2019 Posted by: Kevin Sanly Putera Comments: 0
Keuskupan Agats

Rangkaian perayaan Jubileum 50 tahun Keuskupan Agats berpuncak pada perayaan ekaristi pada Minggu, 24 November 2019. Misa ini dipimpin Mgr. Pieoro Pioppo secara konselebrasi bersama Kardinal Ignatius Suharyo, Mgr. Antonius Bunjamin, Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka, Mgr. Harun Yuwono, Mgr. Pius Riana Prapdi, Mgr. Aloysius Murwito, dan puluhan imam yang berkarya di Keuskupan Agats. Berlokasi di tempat yang sama dengan drama kolosal (alun-alun Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat) misa dihadiri oleh ribuan umat, termasuk penjabat daerah setempat dan tamu undangan.

Video liputan Misa Jubileum 50 Tahun Keuskupan Agats-Asmat, Minggu (24/11/2019).

Pada khotbahnya Mgr. Piero Pioppo menegaskan kembali bagaimana kunjungan pertamanya ke Asmat dan Papua sungguh berkesan. “Umat Allah yang terkasih, ketika uskup anda, Mgr. Aloysius Murwito mengundang saya untuk merayakan ekaristi pada peringatan Jubileum 50 tahun Keuskupan Agats, saya merasa sangat bahagia. Dari lubuk hati saya yang terdalam, mohon terimalah salam perdamaian dan pesekutuan atas nama Bapa Suci Paus Fransiskus,” ucap Mgr. Piero Pioppo.

Duta Vatikan untuk RI, Mgr. Piero Pioppo mendupai altar pada Misa Puncak 50 Tahun Keuskupan Agats-Asmat, Minggu (24/11/2019).

Perayaan ekaristi ini sarat dengan inkulturasi lokal sepanjang misa: tarian dan tabuhan tifa yang mengiringi perarakan pembukaan dari SMA Katolik Yan Smith, Agats ke alun-alun Museum Kebudayaan dan Kemajuan, pembacaan puisi oleh OMK Agats, dan pendarasan sajak tradisional oleh sejumlah tetua adat sebelum liturgi sabda. Mgr. Piero Pioppo juga mendupai salib jubileum 50 tahun Keuskupan Agats yang ditanam di samping altar sebelum memulai perayaan Ekaristi.

Sebelum berkat penutup, Kardinal Ignatius Suharyo menyampaikan sambutan yang mengangkat tentang tongkat penggembalaan yang dibawa Mgr. Piero Pioppo. “Saya dengar tongkat penggembalaan ini sengaja diukir untuk perayaan jubileum ini oleh masyarakat di Paroki Sawaerma. Tongkat ini unik karena biasanya tongkat penggembalaan terbuat dari logam, tapi tongkat ini dibuat dari kayu, lengkap dengan ukiran sarat makna khas Asmat,” tukas Kardinal Suharyo seraya memegang tongkat gembala tersebut.

Kardinal Ignatius Suharyo menjelaskan simbol pada tongkat penggembalaan Jubileum 50 Tahun Keuskupan Agats-Asmat, Minggu (24/11/2019).

“Bagian atas tongkat ini diukir bentuk api. Api untuk masyarakat Asmat melambangkan kehidupan. Di bagian tengah diukir salib beserta tifa yang melambangkan budaya Asmat, serta Kitab Suci yang mengingatkan kita akan Firman Tuhan sebagai dasar dari hidup umat beriman,” ujar Kardinal Suharyo. Sambutan ditutup dengan Kardinal Suharyo yang mengajak umat semua menyanyi “Sio Ya Tuhan Terima Kasih”.

Usai berkat penutup, para uskup dan pemerintah daerah diajak untuk memotong kue ulang tahun Keuskupan Agats yang ke-50. Potongan kue pertama dari Mgr. Aloysius Murwito dipersembahkan kepada penabuh tifa sebagai perwakilan seluruh umat Keuskupan Agats.

Pemotongan Kue 50 Tahun Keuskupan Agats-Asmat, Minggu (24/11/2019).

Jubileum 50 Tahun Sebagai Pesta Umat

”Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, festival tahun ini berlangsung dengan sangat meriah,” kata Mgr. Murwito kepada Majalah HIDUP. Bapak uskup terutama mengapresiasi keseruan drama kolosal yang ditutup dengan flashmob. “Itu memang sangat meriah. Nuncio terlihat sangat senang. Bahkan, panitia menyiapkan kembang api dengan sangat baik… Lelang ukiran tahun ini diikuti lebih dari 250 peserta dan semuanya habis terjual,” lanjutnya. Mgr. Murwito menegaskan bahwa perayaan Jubileum ini bukan hanya seremoni belaka tapi juga harus menjadi ajang sukacita umat Keuskupan Agats. Pesta ini menjadi lambang apresiasi karya nyata Gereja Katolik di tanah Asmat dalam berbagai bentuk: pastoral, kesehatan, kesejahteraan, pembangunan, dan pendidikan.

Proficiat untuk seluruh panitia perayaan Jubileum 50 tahun Keuskupan Agats yang sudah bekerja keras, bergotong royong mempersiapkan rangkaian pesta ini. Proficiat untuk para imam, biarawan/ti yang tidak lepas dari perjalanan 50 tahun Keuskupan Agats. Proficiat juga untuk umat Keuskupan Agats atas 50 tahun perjalanan iman yang senantiasa meneguhkan hidup dan pelayanan di seluruh wilayah Keuskupan Agats. Sesuai dengan tema perayaan Jubileum ini: “Bersyukur Atas Rahmat-Nya dan Diutus Untuk Membagikannya (Lukas 4:19)”, kita semua diingatkan untuk tetap bersyukur atas rahmat kehidupan, sekaligus pergi untuk membagikannya ke seluruh dunia. Dormomo!

Malam Penutupan Festival Asmat Pokman, sebagai bagian dari Jubileum 50 Tahun Keuskupan Agats-Asmat, Sabtu (23/11/2019).

NB: Tulisan ini dimuat di Majalah Mingguan HIDUP edisi 51 (15 Desember 2019).

Leave a Comment