Posted on: 04/12/2023 Posted by: RD Lorenz Kupea Comments: 0

Pewarta: Peter Letsoin

keuskupanagats.or.id, Asmat – Pemuda Katolik (PK) Komisariat Cabang Asmat menggelar Masa Penerimaan Anggota (Mapemta) dan Musyawarah Komisariat Cabang (Muskoncab) di Aula Puspas. Senin (4/11/2023).

Pada kegiatan tersebut, RD Innocentius Rettobjaan diundang sebagai narasumber untuk memberikan materi tentang spiritualitas katolik sebagai landasan organisasi kepemudaan.

Pastor Inno mengajak pemuda katolik untuk merenungkan Injil Lukas 24:13-35 yang berkisah tentang perjumpaan dua orang murid dalam perjalanan mereka ke Emaus, bersama Yesus.

Dikisahkan kedua murid dalam perjalan dari Yerusalem menuju ke emaus diliputi kesedihan dan kebimbangan. Kematian Yesus meninggalkan banyak tanya dalam diri murid-murid-Nya.

Mereka bercakap- cakap tentang segala sesuatu yang terjadi di Yerusalem, tentang sang Guru yang telah tiada tetapi dikabarkan hilang dari kubur-Nya.

Tiba-tiba Yesus datang mendekati keduanya. Namun mereka belum yakin bahwa Yesus sudah bangkit, sehingga mereka tidak menyangka bahwa yang datang dan berjalan bersama mereka adalah Yesus.

Perjumpaan dengan Yesus membuat mata, pikiran, dan hati mereka terbuka. Apa yang membingungkan lalu menjadi jelas.

“Ada tiga point penting dari bacaan ini. Pertama, Yesus berjalan bersama para murid. Kedua, ketika jalan bersama Yesus mereka belum mengenal Yesus. Tetapi ketika Yesus diajak lebih dalam untuk tinggal bersama dan makan bersama dengan mereka, maka mata para murid terbukalah. Ketiga, setelah mereka tahu bahwa itu Yesus, dan Yesus menghilang dihadapan mereka. Mereka akhirnya kembali ke Yerusalem dan menceritakan pengalaman tersebut kepada para murid yang lain,”. Ungkap Pastor Inno.

Apa yang disampaikan dalam kisah tersebut. Apakah orang orang muda ini menyadari bahwa kalian sedang berjalan bersama Yesus atau tidak. Ketika berjalan bersama Yesus apakah mata kita terbuka atau tidak ? Kalau mata kita terbuka, apakah kita akan kembali berkisah tentang perjumpaan dengan Yesus atau tidak.

“Rekan rekan muda terkasih. Tiga hal mendasar ini harus kita renungkan apakah saya, apakah kita berjalan bersama Yesus. Kisah Perjumpaan dengan Yesus menjadi pengalaman yang relefan untuk kita semua,” pungkasnya.

Editor: RD Lorenz Kupea

Leave a Comment