Renungan Harian 29 Juli 2020

Rabu, 29 Juli 2020 (Peringatan Wajib Santa Marta)

• 1 Yohanes. 4:7-16.
• Mazmur. 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11.
• Injil Yohanes. 11:19-27.

Cinta kasih dilambangkan dengan hati ❤️❤️❤️, maka marilah kita wujudkan cinta dengan perkataan cinta sedikit dan lebih banyak melakukan banyak tindakan cinta kasih.

Seorang ibu janda mempunyai dua anak. Ibu ini selalu berjuang untuk memberi makan dan membiayai kebutuhan sekolah kedua anaknya sehingga setiap hari ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga pedagang dan malam hari ia menjual ikan goreng di pinggir jalan sampai larut malam. Tak jarang orang mabuk sering menggangunya dan sering kali ia tertidur di tempat jualannya sambil tetap berharap agar konsumen datang membeli ikan gorengnya agar ia bisa membeli beras atau sagu dan buku serta bolpoin untuk anak-anaknya.

Dalam bacaan pertama, kita diajak untuk saling mengasihi sebab kasih berasal dari Allah. Sedangkan bacaan injil menceritrakan iman dan cinta Marta (saudari Maria) kepada Lazarus
Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang ke kampungnya, Marta datang bertemu Yesus dan berkata kepada Yesus :
1.Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

2. Aku tahu bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.
3. Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang bangkit pada akhir zaman.

Yesus menjawab Marta bahwa saudaramu akan bangkit pada akhir zaman karena Akulah kebangkitan dan hidup. Barang siapa percaya kepada-Ku, tidak akan mati selamanya.

Bapak, ibu, saudara dan saudari. Cinta tanpa batas kepada Tuhan Allah dalam diri Yesus dan sesama akan membuat seseorang selalu melakukan tindakan cinta dari hal-hal sederhana seperti ceritra seorang ibu janda di atas dan ceritra Marta dalam bacaan injil, tetapi mempunyai nilai cinta yang besar dan tinggi kepada Tuhan Yesus, saudaranya, dan kedua anaknya.

Tuhan Yesus memberkatimu yang telah melakukan tindakan cinta tanpa batas.

RD Paul Buarlele, Imam Keuskupan Agats-Papua.