Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Inspirasi Bacaan Harian Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal
Marah dan sakit hati, kecewa dan kesal, ingin membalas dendam. Inilah sikap dan perasaan yang muncul saat iman kita dihina. Saat Tuhan yang kita muliakan direndahkan oleh orang lain. Saat Yesus Kristus dijatuhkan dan begitu dicemooh oleh kata-kata dan juga tindakan. Mereka bagaikan orang-orang yang antikristus seperti yang digambarkan dalam surat Rasul Yohanes. Contoh nyata situasi tersebut adalah di mana saat ini sedang viral tentang larangan mengucapkan selamat natal, hari kelahiran Yesus Kristus. Kita merasa iman kita akan Yesus Kristus direndahkan, merasa disudutkan, merasa dicemooh dan sebagainya. Saudaraku, sikap dan perasaan kita yang marah, sakit hati, kesal dan kecewa bahkan ingin membalas dendam adalah hal wajar. Tetapi penting bagi kita melalui situasi dan peristiwa tersebut untuk juga semakin merenungkan kualitas keimanan kita. Apakah kita layak dan pantas dengan iman yang kita miliki saat ini untuk marah dan sakit hati, kesal dan kecewa juga seolah berhak membalas dendam? Jangan-jangan sikap hidup kita selama ini juga antikristus karena tidak menunjukkan hidup sebagai anak-anak Allah yang dikuasai terang.
Yesus Kristus yang hadir ke dunia telah mengangkat harkat martabat manusia. Dia adalah firman yang menjadi manusia. Siapapun yang percaya dan menerima Dia akan diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah. Anak-anak Allah hidup dalam cahaya terang karena Yesus adalah terang itu sendiri yang hadir bagi dunia yang gelap. Anak-anak Allah tidak hidup dalam kuasa kegelapan. Saudaraku, karena kita telah percaya dan menerima Yesus, maka kita adalah anak-anak Allah yang seharusnya hidup dalam terang. Maka, tidak perlu kita menjadi marah dan sakit hati, tidak perlu kita kesal dan kecewa, tidak perlu juga kita membalas dendam. Ketika kita melakukan itu semua, tidak ada bedanya kita dengan golongan antikristus. Lebih baik bagi kita untuk terus berjuang dan berusaha mempertahankan dan menjaga martabat kita sebagai anak-anak Allah dengan hidup di dalam terang.
Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ
Setuju sekali untuk tidak membalas dendam buat mereka yang bersikap merendahkan iman kita untuk, dengan iti, menunjukkan kualitas iman kita. Ternyata, kebenaran memiliki caranya sendiri dalam pembuktiannya.
Selamat menikmati hari terakhir tahun 2020 dan menyongsongsong tahun baru 2021 dengan penuh harapan dan iman.