Posted on: 29/12/2020 Posted by: RD Lucius Joko Comments: 0
HUT ke-51 Keuskupan Agats-Asmat

Semangat Pagi dari Timur Indonesia

Inspirasi Bacaan Harian Selasa Hari Kelima dalam Oktaf Natal

Rasul Yohanes menuliskan sesuatu yang indah dalam suratnya, “Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya. Ia berada dalam kesesatan.” Siapapun yang mengaku mengenal Allah seharusnya hidup menuruti perintah Allah. Perintah utama dan pertama adalah kasih itu sendiri. Saudaraku, seringkali kita senang dan bangga mengaku kenal dan dekat dengan Allah. Rajin berdoa, sering beribadat, tidak pernah absen ekaristi, aktif dalam pelayanan gereja dan sebagainya, tetapi kenyataannya kita juga sekaligus hidup dalam kebencian dan permusuhan dengan sesama. Hidup yang seperti ini oleh Yohanes disebut sebagai pendusta, tidak ada kebenaran dalam dirinya. Ya, kenyataannya memang kita selalu saja memilih hidup dalam kegelapan dan kesesatan.

Yesus adalah cahaya sejati yang telah hadir bagi dunia. Simeon memberikan kesaksian bahwa Yesus adalah keselamatan yang telah datang ke dunia. Saudaraku, apalagi yang kita sangsikan? Apalagi yang kita ragukan? Saat kita masih saja terus memilih hidup dalam kegelapan dan kesesatan artinya kita masih sangsi dan ragu terhadap Yesus Kristus, cahaya keselamatan itu. Kita tidak percaya bahwa Yesus adalah cahaya keselamatan. Mengapa kita hanya senang dan bangga menampakkan, menampilkan dan menunjukkan iman kita akan Yesus Kristus tetapi tidak pernah menjalankan perintah-Nya? Kita hanya senang memanggil dan memuji nama-Nya tetapi bukan untuk menjalankan perintah-Nya. Semoga mulai saat ini kita terus berjuang untuk selalu hidup dalam terang itu, mengasihi sesama saudara kita. Milikilah hidup yang dikuasai kasih, bukan dikuasai kebencian.

Tuhan memberkati. 

Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa

RDLJ

Leave a Comment