Refleksi Singkat
Menjadi pemimpin tidaklah mudah. Bukan saja mengayomi, tetapi juga untuk merangkul orang lain sebagai bagian dari tim kerja. Kitapun dapat belajar dari banyak pemimpin dalam sejarah. Ada yang memimpin dengan ambisi menguasai tetapi pada akhirnya layu, lalu mati.
Seorang pemimpin hendaklah seorang pendoa. Dengan doa, dia akan peka pada kehendak Allah, dan mampu berempati pada sesama. Dia mampu bertanggung jawab, melayani, menjadi teladan moral, dan berani transparan dengan terus menyuarakan kehendak Allah.
Nilai-nilai inilah yang ditonjolkan oleh Yesus dalam karya perutusan-Nya. Inilah yang harus diperjuangkan oleh setiap pengikut Yesus, yang dipercayakan sebagai seorang pemimpin. Banyak pemimpin kita mengidolakan Yesus, tetapi tidak berani hidup seperti Yesus. Mereka cenderung memperjuangkan aspirasi pribadi, tapi membalutnya halus dan mengorbankan orang lain.
Seorang bos mengatakan “pergi dan pastikan Anda melakukannya”; Akan tetapi seorang pemimpin berkata “mari kita pergi dan mewujudkannya”. Atasan hanya bisa mengendalikan orang; tetapi pemimpin sanggup melibatkan mereka. Maka, pilihlah menjadi pemimpin disetiap tugasmu. Belajarlah dari Yesus yang memimpin dengan penuh kasih.
Salam, Martin Pr
Terima kasih sudah dimuat di web kita. Tuhan berkati.
Mantap Romo, tetap berkarya, menulis, walau jauh dari Agats