Posted on: 02/04/2025 Posted by: Petrus Letsoin Comments: 0

Laporan: Robert Piran

KOMSOS AGATS – Pastor Kuasi Paroki Santo Damian Batas Batu, Pastor Siprianus Flori Lana Koten, Pr., mengucapkan terima kasih kepada tim KKI Keuskupan yang telah berkunjung ke tempat tugasnya. Hal ini disampaikan beliau di akhir perayaan ekaristi harian, bersama tim KKI dan para suster Kongregasi Putri Reinha Rosari (PRR), Selasa, 1 April 2025, di Kapela Biara Susteran PRR Batas Batu.

 “Dengan kehadiran suster dan juga teman-teman, terima kasih banyak, sudah membantu kami paling tidak memperkenalkan Tuhan untuk mereka,” ucap pastor Sipri.

Selain ucapan terima kasih, dalam kesempatan ini, Pastor juga memberikan gambaran tentang situasi pelayanan di batas batu. “Begini situasi kami yang ada di sini. Kadang-kadang kalau dengar bunyi berarti kami tidak bisa bergerak apa-apa. Kami juga selama ini di sini dengan para suster, kami banyak berjuang, tujuan kami yang utama itu adalah hanya untuk memperkenalkan Tuhan untuk mereka. Kami tidak bisa berbuat banyak. Suster dan teman-teman tau, umat kami di sini masih jauh berbeda dengan di tempat-tempat lain. Kami di sini, iman masih sangat muda, bahkan baru mulai berbunga, baru mekar. Kita bisa lihat dalam praktik hidup mereka sehari-hari,” jelas pastor.

Lebih lanjut, sebagai harapannya, pastor meminta doa dari suster dan tim yang diintensikan secara khusus untuk umat kuasi parokinya. “Kami minta, senantiasa doakan kami, doakan umat di kuasi paroki ini sehingga situasi, keadaan aman dan kami bisa melayani mereka. Kami juga selalu dalam misa, baik misa di komunitas ini maupun saya misa pribadi, selalu mendoakan dengan intensi khusus, semoga Tuhan bisa menyadarkan mereka agar semakin percaya dan semakin mengenal Kristus. Meskipun tidak semua orang, tetapi meskipun satu atau dua orang, kita sudah berhasil, kita bersyukur,” lanjut pastor.

Pada kesempatan lain, dalam sharing-sharing pengalaman selama melayani umat di stasi Mumugu, Sr. Maria Rosita, PRR, menceritakan bahwa terkadang umat sangat susah diajak untuk pergi ke Gereja pada Hari Minggu. “Kadang-kadang kalau saya ke Gereja, mereka berdiri di jalan, di ujung kampung. Ketika diajak ke Gereja, mereka tidak mau, malah mereka katakan, Ko (kau) pergi to,” ulas suster.

Leave a Comment