Renungan Harian – Selasa, 12 Oktober 2021
Hari Biasa – Pekan Biasa XXVIII
Bacaan I : Rom 1:16-25
Bacaan Injil : Luk 11:37-41
Para saudaraku yang terkasih!!
Dewasa ini, banyak orang dengan mudahnya menilai dan menghakimi sesamanya. Mereka sibuk mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang lain agar dapat dengan mudah mencelanya. Tipe orang-orang yang demikian adalah mereka yang menganggap dirinya jauh lebih baik dan lebih benar daripada orang lain. Mereka dengan mudah menemukan kesalahan dan kelemahan orang lain dan kemudian mencelanya dibandingkan menemukan kesalahan dan kelemahan diri sendiri dan kemudian melakukan intropeksi diri.
Bacaan Injil hari ini menampilkan salah satu sifat kaum Farisi yang mencela Yesus ketika Ia makan tanpah membasuh tangan. Bagi kaum Farisi, apa yang dilakukan oleh Yesus adalah sesuatu yang najis karena menurut aturan mereka, bagi siapa yang makan tanpa mencuci tangan menjadi najis termasuk makanan yang disentuhnya. Yesus mengkritik sifat dan gaya hidup kaum Farisi yang dari luarnya tampak suci tapi ternyata didalamnya melakukan banyak kejahatan dan dosa. Yesus mengingatkan kaum Farisi supaya memberikan sedekah untuk menolong orang-orang yang mengalami kesulitan.
Kritikan Yesus sebenarnya juga ditujukan kepada kita yang hidup di zaman ini. Yesus ingin kita lebih banyak memberi dan membantu sesama kita yang berkekurangan daripada sibuk mencela dan menilai kehidupan mereka. Terkadang ketika kita berjumpa dengan orang-orang miskin disekitar kita, banyak diantara kita sibuk menilai mereka sebagai orang malas, sampah masyarakat, tidak berpendidikan, najis, kotor dan lain sebagainya. Kita sibuk menilai mereka tapi tidak sibuk mengulurkan tangan untuk membantu mereka. Yesus melalui bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk memberikan sedekah kepada kaum miskin dengan harta kekayaan yang kita miliki. Kita mesti sadar bahwa harta kekayaan yang kita miliki adalah anugerah Tuhan yang harus juga diberikan kepada sesama yang membutuhkan.
Semoga kita menjadi orang yang sibuk membantu sesama yang berkekurangan dibandingkan sibuk menilai orang lain. Tuhan Memberkati… (RDLK)