Asmat, SuaraFu – Keuskupan Agats resmi membuka Sinode Keuskupan Agats dalam perayaan Ekaristi yang dilangsungkan di Gereja Katedral Salib Suci Agats pada Minggu, 17 Oktober 2021 dengan mengusung tema perayaan “Sinodalitas Gereja: Persekutuan, Partisipasi, dan Perutusan”. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Mgr. Aloysius Murwito, OFM, sebagai selebran utama dan didampingi oleh para Imam yang hadir sebagai konselebran dan dihadiri oleh Umat. Perayaan Ekaristi dibuka dengan perarakan Para petugas Liturgi, Para Imam dan Bapak Uskup diiringi dengan tabuhan tifa dan nyanyian koor umat. Selanjutnya diadakan Perarakan Lilin Sinode yang dibawakan oleh perwakilan dari Orang Muda Katolik, perwakilan dari Keluarga, perwakilan dari kaum Awam, dan perwakilan dari kelompok religius (Biarawan dan Biarawati).
Setelah memberikan salam dan kata pengantar,Bapa Uskup mengajak umat untuk berdoa dan mohon berkat atas lilin Sinode yang akan dinyalakan selama sinode berlangsung. Setelah doa dan berkat, Bapa uskup menyalakan Lilin Sinode yang menandakan dimulainya Sinode tingkat Keuskupan Agats. Selanjutnya para perwakilan dari Orang Muda Katolik, Keluarga, Kaum Awam dan Kelompok Religius menyalakan lilin masing-masing dari nyala lilin Sinode dan menaruhnya mengelilingi lilin Sinode sebagai simbol dukungan umat terhadap Sinode para Uskup Sedunia.
Dalam Khotbahnya, Bapa Uskup mengajak umat Keuskupan Agats untuk ikut mendukung Sinode Keuskupan Agats ini sampai dengan puncaknya pada Sinode Para uskup Sedunia bulan Oktober 2023 di Roma. Bapa Uskup juga menjelaskan mengenai Sinode yang akan berlangsung selama dua tahun ini “pertemuan-pertemuan kita kali ini akan menggali lebih jauh dan dalam pengalaman-pengalaman pribadi yang dirasakan dalam kehidupan nyata atau konkret setiap orang. Oleh karena itu telah disiapkan pertanyaan-pertanyaan oleh panitia Keuskupan untuk dibahas dan didalami dalam kelompok-kelompok kecil dan diharapkan mampu melibatkan sebanyak mungkin orang. Selain kelompok-kelompok yang sifatnya teritorial seperti paroki, stasi diharapkan juga kelompok-kelompok kategorial, Komunitas hidup bersama seperti asrama juga kelompok-kelompok hidup Religius turut serta dalam mendalami bahan Sinode ini. kemudian hasil itu akan dikirim ke sekretariat keuskupan lalu kemudian diolah dan didalami lagi oleh tim yang sudah dibentuk di Keuskupan kita. pokok kita bukan sesuatu yang abstrak melainkan sesuatu yang nyata dan konkret terjadi. Sinodalitas Gereja ini bukanlah sesuatu yang baru sama sekali, kita sudah melaksanakan dan sedang menjalankan pembangunan gereja dan persekutuan kita bersama melalui musyawarah-musyawarah pastoral tapi memang belum sampai melibatkan setiap orang. Diharapkan bisa terjadi sebuah penyegaran dan pembaharuan dalam hidup menggereja kita melalui sinode ini. Jika ini dilakukan bersama-sama, orang Katolik menjadi semakin bersatu, semakin bersekutu dan menjadi semakin nampak keterlibatan semua orang. Jadi, saudara-saudariku inilah yang akan kita lakukan. ini bukanlah karya manusia, kita mau ini semua dibisiki oleh karya Roh Kudus. maka ini bisa dikatakan, jika dilakukan bersama-sama, saling terbuka, saling berbagi, ini bukanlah karya manusia melainkan karya Roh Kudus. Kita mesti percaya bahwa dimana ada dua atau tiga orang berkumpul di situ Tuhan dan Roh Kudus Hadir”.
Perayaan Ekaristi berlangsung dengan meriah dan penuh khidmat. Sebelum berkat penutup, Bapa uskup mengajak umat untuk mendoakan doa Adsumus Sancte Spiritus agar proses sinode sungguh-sungguh dijiwai oleh karya Roh Kudus. Perayaan Ekaristi diakhiri dengan berkat meriah oleh Bapa Uskup dan ditutup dengan lagu penutup oleh koor umat. Selanjutnya diadakan foto bersama para imam konselebran dengan yang mulia Mgr. Aloysius Murwito, OFM.
Selamat Membuka Sinode Keuskupan Agats dan selamat bermenung bersama Tuhan dan Roh Kudus. (RDLK)