Posted on: 27/10/2021 Posted by: RD Lorenz Kupea Comments: 0

Agats, SuaraFu – Sebuah rumah dapat berdiri kokoh kuat di atas tanah lumpur, bila memiliki tiang umpak atau dasar yang kuat. Demikian juga daerah Asmat tercinta dapat berkembang menjadi semakin baik, bila memiliki generasi muda yang berkualitas. Salah satu wadah pembentukan kualitas generasi muda adalah hidup berasrama. “Hidup di asrama sangat penting. Setiap tahun anak-anak asrama Yan Smit dikirim ke luar daerah utuk study lanjut di Universitas seperti Atmajaya – Jakarta, Sanata Dharma – Yogyakarta, dlsb. Yang terpenting adalah anak harus memiliki prinsip hidup, jika tidak maka ia akan mudah terpengaruh dengan perilaku dan gaya hidup orang lain yang tidak kondusif”, demikian kata RD. Benny Rahawarin selaku ketua Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Keuskupan Agats dalam sambutannya pada pertemuan yang berlangsung sore hari di Asrama Yan Smit (Jumat, 22/10/2021). Kualitas generasi muda nampak dalam hidup religius, berkarakter baik, mandiri, berakar pada budaya Asmat dan berwawasan global sebagai visi pembinaan di asrama.

Setiap orang tidak luput dari kesalahan. “Jika anak berbuat kesalahan, maka bukan kesalahan itu yangn menjadi fokus tanpa proses selanjutnya, melainkan membina anak untuk keluar dari persoalannya. Pembinaan yang sesungguhnya ialah mengantar anak untuk berubah dan bertobat, misalnya berubah dari kebiasaan merokok menjadi tidak merokok, tidak jujur menjadi jujur, malas menjadi rajin belajar, terbiasa bekerja, terbiasa bangun pagi, mandi dan berdoa, dan aneka pertobatan lainnya. Aturan ditegakkan, namun belas kasih tetap menjadi spirit dalam proses pembinaan”. Demikian kata RD. Paul Buarlele selaku pembina asrama Yan Smit.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh orang tua dan anak-anak asrama bersama pengurus asrama lainnya (RD. Benny Rahawarin, Sr. Pia TMM, Sr. Emma FSGM, Fr. Theo OFM, dan saudara Christo Duran), RD. Paul menegaskan beberapa hal pokok yang menjadi inti dari pembinaan di asrama: “Anak-anak asrama dibina untuk bertumbuh dalam empat aspek kehidupan yaitu aspek Spiritual, Intelektual, Karakter dan Budaya. Pembinaan di asrama ini membutuhkan kerjasama juga dari orang tua misalnya dalam memotivasi anak dan memperhatikan biaya hidup anak sebagai bentuk dukungan kepada keuskupan.”

Kegiatan ditutup dengan acara snack bersama di asrama Yan Smith. (Fr. Ambrosius Bile)

Selamat berkarya para pemerhati pendidikan dan perkembangan generasi muda Asmat…!! Dormomooooooo

Leave a Comment