Posted on: 22/03/2024 Posted by: Petrus Letsoin Comments: 0

Laporan: Simon P. Sarkol

Keuskupanagats.or.id – Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agats (KA) memperkenalkan metode MYFO, metode ABCD dan metode PRA dalam giat laporan penyegaran dan belajar bersama di aula Puspas KA selama tiga hari (19-21/03/2024).

Acara tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Uskup Keuskupan Agats, Mgr. Aloysius Murwito, OFM. Dalam sambutannya, Uskup Murwito menekankan tentang pentingnya menjadi motivator yang handal dalam memberdayakan masyarakat maupun mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat.

“Diperlukan orang-orang yang mampu memfasilitasi dan memotivasi, serta mampu menggerakkan masyarakat berdasarkan kekuatan sendiri dan bersama. Peserta diharapkan untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, “jalas Uskup.

Pada Hari Kedua giat,
Tim Komisi PSE memperkenalkan Metode MYFO (Managing Yourself For Others), sebuah metode yang dirancang untuk membantu individu dan kelompok merencanakan masa depan mereka secara sistematis. Peserta diajak untuk merenungkan tujuan hidup mereka dan membuat rencana tindakan untuk mencapainya.

Selanjutnya pada Hari Ketiga, Tim Komisi PSE membagikan atau mengenalkan Metode ABCD (Asset-Based Community Development) dan Metode PRA (Participatory Rural Appraisal). Metode ABCD menekankan pemanfaatan aset yang ada di masyarakat untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, sedangkan Metode PRA digunakan untuk mengumpulkan informasi dari masyarakat secara partisipatif.

Pada acara penutupan ini, Uskup Agats, menegaskan kembali soal pentingnya partisipasi masyarakat dan pemahaman yang lebih baik tentang konteks lokal.

Uskup Agats ini berharap, peserta dapat mengintegrasikan teknik-teknik atau metode-metode yang dipelajari bersama untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program di tingkat kampung.

Selain itu, anggota Komisi PSE, Simon P. Sarkol kepada komsos mengatakan acara yang digelar dimaksudkan agar dapat memberikan wawasan dan keterampilan baru kepada peserta dalam menghadapi tantangan pembangunan di lingkungan mereka.

“Diharapkan bahwa melalui penerapan metode-metode yang dipelajari, masyarakat dapat lebih aktif terlibat dalam upaya pembangunan dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik, ” tutup Sarkol dalam laporannya.

Editor: Peter Letsoin

Leave a Comment