Renungan Harian 8 Juli 2020

Rabu, 8 Juli 2020.

• Hosea. 10:1-3.7-8.12.
• Mazmur. 105.2-3. 4-5.6-7.
• Injil Mateus. 10:1-7.

Nabi Hosea melihat bahwa ketika bangsa Israel sejahtera dalam hidupnya, mereka lupa Tuhan dan menyembah berhala. Tetapi ketika mereka mengalami kesulitan dan penderitaan, mereka akan berusaha mencari dan dekat dengan Tuhan, yang selalu setia kepada mereka. Sikap inilah yang ditentang oleh nabi Hosea dengan berseru: sudah saatnya mencari Tuhan dalam situasi apapun.

Dalam bacaan Injil, Yesus memberi kuasa kepada para murid-Nya untuk:

1. Wartakan Kerajaan Allah sudah dekat
2. Mengusir roh-roh jahat.
3. Melenyapkan segala penyakit.

Yesus memberi tugas ini kepada kita yang percaya kepada-Nya saat ini. Maka marilah kita mencari Tuhan saat senang dan susah untuk mendengar pengajaran-Nya dan berusaha mewartakan Kerajaan Allah dalam tugas kita masing-masing dengan berkata dan bertindak sesuai ajaran dan karakter Tuhan Yesus.

Seorang bapak tua hidup dalam kesederhanaan di daerah terpencil, tetapi amat percaya kepada Tritunggal Maha Kudus dan bunda Maria. Ia setia dan taat pada ajaran gereja katolik.
Suatu ketika ada orang dari luar daerahnya datang ke daerahnya. Mereka melihat bahwa ia susah sehingga mereka datang untuk membantunya dengan harapan supaya ia percaya kepada allah mereka. Bapak tua ini katakan kepada mereka: para tamu yang terkasih, saya kelihatan susah menurut kalian, tetapi sesungguhnya saya senang/bahagia karena saya mempunyai Allah Tritunggal. Saya mempunyai Allah yang kaya, yang menitipkan kekayaan-Nya kepada saudara – saudariku untuk mengelolahnya untuk kesejahteraannya dan kesejahteraan kami dengan cara mereka memberi derma ke gereja dan selalu menolong kami yang susah.
Saya juga mempunyai Yesus Putra Allah yang menyembuhkan segala penyakit dan mengusir roh -roh jahat.
Jadi untuk apa menyembah allah -allah lain? Untuk apa mencari kesejahteraan di luar Yesus? Semua kebutuhanku sudah terpenuhi di dalam Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus.

Tuhan Yesus memberkatimu sekeluarga agar tetap beriman kepada Allah Bapa dalam diri Yesus saat susah dan senang.

RD Paulus Buarlele, Imam Keuskupan Agats-Papua.