Paroki Kristus Raja Mbait adalah salah satu paroki yang aktif dalam menghidupi kegiatan parokial bersama umat di Keuskupan Agats, Asmat-Papua. Dalam perkembangan dari awal hingga saat ini umat paroki seringkali bertambah jumlahnya dari hari ke hari bahkan setiap misa hari minggu, gereja paroki Kristus raja Mbait ini tidak cukup untuk menampung sekian banyak umat yang ada. Berdasarkan kenyataan ini Pastor Paroki Kristus Raja Mbait bersama Dewan Pastoral Paroki memutuskan untuk membangun sebuah Gereja di tengah umat yang berdomisili di kampung Baru.
Keputusan ini juga didukung alasan bahwa dalam mengikuti misa hari Minggu, sebagian besar umat di kampung baru, seringkali jarang datang karena jarak yang sangat jauh dari Gereja paroki.
Pembangunan gedung gereja baru yang dibangun di kampung baru atau yang biasa di sebut kampung Mbait ini adalah bentuk kepedulian dan perhatian penuh pastor paroki dan Dewan pastoral Paroki sebagai karya nyata dalam mengembangkan iman umat. Pembangunan gedung gereja baru ini merupakan hasil kerja sama antara pastor Innocentius Rettobjaan Pr, selaku pastor paroki Kristus Raja Mbait bersama seluruh umat parokinya.
Pembangunan gedung Gereja di kampung baru ini menghabiskan biaya yang cukup besar yakni 700 juta. Dana yang cukup besar ini didapatkan dari bantuan para donatur yang senantiasa mau membantu karya pelayanan di Keuskupan Agats juga dari swadaya umat paroki Kristus Raja Mbait. Salah satu donatur yang paling berjasa dalam pembangunan gedung gereja di Kampung Baru ini adalah ibu Lusiana Tasman. Beliau adalah donatur yang dengan kemurahan hatinya senantiasa membantu dan mendukung karya pastoral di beberapa keuskupan termasuk salah satunya adalah Keuskupan Agats.
Kerja sama, solidaritas dan kekompakan dari berbagai pihak menghasilkan gedung gereja baru yang diberi nama St. Lusia. Pemberian nama gedung gereja ini disepakati bersama oleh pastor paroki dan seluruh dewan petugas pastoral paroki Kristus Raja Mbait sebagai bentuk tanda terimakasih kepada Ibu Lusiana Tasman yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam proses pembangunan gedung gereja tersebut. Sukacita umat kampung Baru semakin bertambah seiring diberkatinya gedung Gereja yang baru ini pada tanggal 20 November 2021. Perayaan ekaristi pemberkatan gedung gereja St Lusia ini dipimpin langsung oleh Mgr. Aloysius Murwito OFM, Uskup keuskupan Agats pada hari Sabtu pagi pukul 09.00 WIT. Tabuhan tifa dan tarian dari segenap umat dalam mengiringi prosesi pemberkatan gedung gereja ini menjadi tanda sukacita umat atas hadirnya gedung gereja baru di tengah-tengah mereka.
Setelah pemberkatan gedung gereja, acara dilanjutkan dengan jamuan kasih bersama oleh segenap umat paroki Kristus Raja Mbait bersama bapak Uskup keukupan agats, Pst. Paroki dan segenap tamu undangan yang hadir untuk memeriahkan acara pemberkatan gedung gereja St. Lusia ini.
Ada sebuah kalimat yang selalu diulang-ulang oleh umat di kampung baru terkait adanya gedung gereja ini yakni “ kami akan memenuhi gereja ini setiap minggu”. Pernyataan ini kemudian ditanggapi oleh pastor paroki “nanti waktu yang akan membuktikan semuanya itu”. Masyarakat di kampung baru yang mayoritas beragama katolik ini sungguh bangga dan senang memiliki gereja baru ditengah-tengah mereka.
Proficiat kepada umat Paroki Kristus Raja Mbait, terlebih khusus umat Kampung Baru atas hadirnya gereja baru di sana. Semoga melalui sarana ibadat ini, iman umat di Kampung Baru semakin bertambah kokoh dan teguh. (*Fr. Adolf)