Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Inspirasi Bacaan Harian Selasa Pekan Paskah A/V
Tidak lagi sekedar penolakan dan ancaman, melainkan pelemparan batu dan pengusiran yang dialami oleh Paulus dan Barnabas dalam menjalankan tugasnya menjadi saksi-saksi kebenaran iman. Mereka sungguh mengalami sakit dan menderita, namun situasi ini lagi-lagi tidak membuat mereka berhenti. Mereka justru semakin termotivasi untuk terus mewartakan kebenaran iman akan Kristus. Mereka semakin bertekun dalam iman. Ya, sakit dan penderitaan bukan menjadi alasan bagi Paulus dan Barnabas untuk berhenti bersaksi tentang kebenaran iman akan Kristus apalagi sampai meninggalkan iman akan Kristus.
Saudaraku, jika situasi yang dialami oleh Paulus dan Barnabas terjadi pada diri kita, sesungguhnya apa yang akan kita lakukan? Seringkali kita cenderung memilih berhenti menjadi saksi-saksi kebenaran iman akan Kristus. Kita mengaku sebagai murid Yesus tetapi menolak dan menghindar untuk mengalami sakit dan derita. Akhir-akhir ini bahkan banyak sekali manusia katolik menyembunyikan atau bahkan meninggalkan identitasnya karena takut rasa aman, rasa nyaman dan ketentraman hidupnya terusik dan terganggu. Bahkan sikap dan perilaku tidak lagi mencerminkan sebagai murid-murid Kristus. Hidup lebih banyak mengeluh daripada bersyukur, lebih mudah membenci daripada mengasihi, lebih senang mendendam daripada mengampuni dan sebagainya. Saudaraku, mengalami sakit dan derita sebagai saksi-saksi kebenaran iman akan Kristus hendaknya tidak membuat kita berhenti. Terlebih saat sutuasi wabah Covid-19 ini hendaknya bukan membuat kita berhenti dan meninggalkan iman melainkan semakin bertekun dalam iman. Mari terus mewujudkan hidup sebagai murid Kristus dalam hal sederhana sehari-hari. Belajar tidak membenci, tidak mengeluh, tidak dengki dan iri, berpikiran positif, lebih mengasihi, berani mengampuni, menolak permusuhan, mampu berbagi, dan hidup bersukacita adalah contoh wujud hidup sebagai saksi-saksi kebenaran. Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ