Minggu, 14 Juni 2020. ( Hari Raya tubuh dan darah Kristus).
- Ulangan. 8:2-3.14b-16a.
- Mazmur. 12-13.14-15.19-20
- 1 Korintus. 10:16-17.
- Injil Yohanes. 6:51-58.
Pada zaman Perjanjian Lama, Allah Bapa membuat perjanjian dengan bangsa Israel, yang isinya : Ia menjadi Bapanya dan bangsa Israel menjadi umat – Nya. Namun sering bangsa Israel tidak setia kepada Allah Bapa, walaupun Allah Bapa selalu setia kepada umat -Nya.
Dalam perjalanan melewati padang gurun selama 40 tahun, Allah Bapa mengijinkan bangsa Israel mengalami kelaparan di padang gurun supaya mereka hanya tergantung kepada Allah, yang memberi mereka makanan. Dan supaya mereka belajar rendah hati dalam hidupnya.
Yesus dipandang sebagai roti hidup sebagaimana tertulis : Akulah roti yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Jika seseorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama – lamanya.
Atas dasar iman demikian, saya sebagai imam / pastor selalu merayakan ekaristi supaya :
- Saya bisa makan roti hidup yaitu tubuh Yesus dan minum darah- Nya demi keselamatan saya.
- Saya mengenang hidup, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus.
- Menimbah kekuatan baru dari Yesus untuk melaksanakan karya – karya Tuhan dalam hidupku.
Saya akan rugi jika tidak mengikuti perayaan ekaristi sebab :
- Saya tidak akan berjumpa dengan Yesus dalam sakramen Maha Kudus.
- Saya tidak akan mengenang karya keselamatan, yang datang dari Tuhan.
- Saya tidak akan makan makanan rohani yaitu tubuh dan darah -Nya.
Oleh karena itu, saya berjanji untuk rajin merayakan ekaristi secara pribadi dan bersama umat, supaya saya dan umat dapat mengenang keselamatan, yang Tuhan berikan kepada kita semua. Dengan demikian kita semua berusaha untuk menjadi roti bagi sesama agar mereka bisa mengalami keselamatan.
Tuhan Yesus memberkatimu sekeluarga.
RD Paul Buarlele, Imam Keuskupan Agats- Asmat Papua.
Aminnnn, Tuhan Memberkati Pater dalam tugas dan pelayanan
Amin.Romo
Terima kasih untuk sapaan sabdanya hari ini.