Posted on: 23/03/2023 Posted by: RD Lorenz Kupea Comments: 0

Agats_SuaraFU. Keuskupan Agats menggelar kegiatan Hari Studi dan Animasi untuk para Imam dan Religius dengan tema “Menjadi Pelayan Yang Integral dan Profesional”. Kegiatan dibuka pada hari Selasa, 21 Maret 2023 dalam perayaan Ekaristi yang di pimpin langsung oleh Vikjen Keuskupan Agats, RD. Innocentius Rettobjaan di Gereja Salib Suci Katedral Agats. Dalam renungannya, Pastor Vikjen mengingatkan para imam dan religius bahwa tugas panggilan kita adalah mewartakan cinta kasih Kristus kepada umat yang kita layani.

Mgr. Aloysius Murwito, OFM sedang memberikan pengarahan kepada para imam dan religius

Pada sesi pembukaan yang berlangsung di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Agats, Bapak Uskup Mgr. Aloysius Murwito, OFM memberikan sambutan sekaligus arahan kepada para imam dan religius yang hadir menyangkut kegiatan hari-hari studi dan animasi ini. “Kita semua dipanggil oleh Allah untuk menjadi seorang imam dan religius. Panggilan ini merupakan sebuah panggilan yang luhur dan istimewa karena berasal dari sebuah keinginan yang radikal untuk mengikuti Kristus. Apa yang kita janjikan sebelum ditahbis atau sebelum menerima kaul-kaul hidup rohani merupakan sebuah pernyataan dihadapan Tuhan untuk setia pada Injil dan mau untuk hidup dalam semangat kemiskinan, kemurnian dan ketaatan. Cara hidup kita berbeda dengan cara hidup kebanyakan orang pada umumnya”.

Romo Hilarius Kemit, OFM Cap sedang memberikan materi tentang Hukum Sipil

Lebih lanjut bapa uskup mengatakan: “Panggilan kita merupakan panggilan yang luhur sekaligus panggilan yang ‘ringkih’ artinya bahwa panggilan kita gampang rapuh dan retak karena kita tidak bisa lepas dari kodrat kita sebagai manusia. Oleh karena itu kita membutuhkan rahmat Allah agar panggilan kita tetep kokoh dan kuat di tengah perkembangan zaman yang terus maju. Hari-hari studi ini membuat kita mampu untuk bertanggungjawab menjaga wajah gereja kita yang sedang terluka. Gereja sedang terluka karena tindakan dan perbuatan para religius baik imam, uskup maupun kardinal. Ini bukan lagi menjadi rahasia pribadi tapi telah menjadi rahasia umum dan diketahui banyak orang. Gereja sedang membutuhkan sebuah pemulihan dan penyembuhan dari luka-luka yang disebabkan oleh para imamnya. Hari-hari studi ini diharapkan bisa membangkitkan kembali semangat kita untuk menjalankan karya pastoral di tempat ini meskipun ada banyak kesulitan dan tantangan yang dihadapi.” Tutup Mgr. Aloysius Murwito, OFM.

Pada sesi pertama yang dibawakan oleh RP. Hilarius Kemit, OFM Cap, para imam dan religius di ajak untuk mengenal apa itu hukum sipil. Dalam pembahasannya, pastor Hilarius mengatakan bahwa hukum yang pertama dan utama adalah “Kasihilah Tuhan Allahmu…. Kasihilah Sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Hari pertama studi dan animasi ini berjalan dengan sangat luar biasa. Para Imam dan Religius dengan penuh antusias mengikuti penjelasan mengenai hukum perdata dan hukum pidana yang berlaku di negara Indonesia. Sesekali para imam dan religius mengajukan pertanyaan ketika ada penjelasan yang menarik terutama topik pembahasan kasus-kasus pidana.

Pada hari pertama Studi dan animasi, kegiatan diisi dengan pembahasan mengenai hukum sipil. Sepanjang hari pertama, para imam dan religius diajak untuk mempelajari apa itu hukum sipil, tindakan-tindakan mana yang dapat dikategorikan sebagai tindakan pidana dan bagaimana sebuah tindakan pidana diselesaikan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga bagi para imam dan religius bisa mengenal dan mengetahui tentang hukum sipil. RDLK

Leave a Comment