Renungan 3 Mei 2020
Minggu Paskah IV
Hari Doa untuk Panggilan Sedunia ke-57
Saat manusia sudah menerima sabda Tuhan dan memberi diri untuk dibaptis, itu tanda bahwa manusia telah menjadi pribadi yang dipanggil dan dipilih dalam Kristus. Ya, kita semua yang telah dibaptis adalah pribadi-pribadi yang telah dipanggil dan dipilih. Hari ini gereja Katolik merayakan doa untuk panggilan sedunia ke-57 dengan tema: “Mataku melihat keselamatan Tuhan” Kita berdoa sungguh secara khusus bagi para klerus dalam hidup panggilannya sekaligus ikut memaknai bentuh hidup panggilan kita masing-masing. Dalam gereja Katolik sendiri paling tidak dikenal tiga bentuk hidup panggilan. Pertama, bentuk hidup panggilan sebagai klerikus atau klerus. Bentuk hidup panggilan khusus untuk pria yang membaktikan dan menyerahkan dirinya secara utuh kepada Tuhan. Menerima sakramen tahbisan dan hidup selibat. Bentuk hidup panggilan sebagai klerus ini terdiri atas diakon, imam dan uskup. Kedua, bentuk hidup panggilan sebagai religius. Mereka adalah pria dan wanita yang menghayati Injil dalam hidupnya, juga menjalankan selibat tetapi tanpa rahmat sakramen tahbisan. Contohnya: biarawan-biarawati, bruder dan sebagainya. Ketiga adalah bentuk hidup panggilan sebagai awam. Terdiri dari dua bagian yaitu awam yang menikah, memilih hidup panggilan dengan berkeluarga dan awam yang selibat, tidak menikah. Apapun bentuk hidup panggilan kita, kita hendaknya mampu menjadi pribadi-pribadi yang menjalankan tugas perutusan dari Yesus. Pertanyaanya, apakah sungguh dalam situasi dan keadaan memprihatinkan karena wabah Covid-19 ini, mata kita sebagai orang-orang yang terpanggil masih bisa melihat keselamatan Tuhan?
Saudaraku, jelas ditegaskan bahwa Yesus adalah gembala yang baik, Ia mengenal domba dan domba mengenal Ia. Yesus sebagai gembala yang baik datang bukan untuk mencuri, membunuh dan membinasakan, tetapi Ia datang supaya kita mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Meskipun faktanya saat ini kita berada dalam situasi dan keadaan sulit, perahu kehidupan kita sedang goyah dan diterjang badai, hendaknya kita tetap yakin bahwa Yesus adalah pintu keselamatan. Mungkin saat ini kita sangat menderita, lelah dan hampir putus asa, namun untuk inilah kita dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kita. Kita harus terus hidup dalam kebaikan dan kebenaran meskipun harus menderita. Hidup panggilan kita hendaknya terus menyadarkan bahwa sekarang kita telah berada dan kembali kepada gembala dan pemelihara jiwa.
Saudaraku terkasih, mari terus berusaha dan berjuang supaya mata kita tetap melihat keselamatan Tuhan di tengah situasi sulit dan memprihatinkan ini. Jangan takut untuk menderita dalam kebaikan dan kebenaran karena sekali lagi untuk inilah kita dipanggil. Mari kita doakan para klerus kita, para diakon, para imam dan para uskup supaya semakin teguh dalam panggilan mereka sebagai klerus dan mampu meneladani Yesus sebagai gembala yang baik bagi umat. Kita berdoa juga semoga benih-benih panggilan sebagai imam semakin tumbuh subur.
Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ