
Semangat Pagi dari Timur Indonesia
Inspirasi Bacaan Harian Kamis Pekan Paskah A/IV
Kasih setia Allah itu kekal abadi selamanya. Kesabaran dan kerahiman Allah begitu besar dialami oleh umat-Nya. Demikianlah gambaran karya dan sejarah keselamatan Allah bagi bangsa Israel yang diwartakan oleh Paulus. Kasih setia Allah ini yang sungguh membuat manusia mengalami keselamatan. Seluruh hidup Yesus Kristus sendiri menjadi simbol kasih setia Allah bagi manusia. Nilai kesetiaan akan membawa manusia mendekat, mengenal dan menerima Allah. Seperti yang Yesus katakan, “Barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, Ia menerima Dia yang mengutus Aku.”
Saudaraku, mengapa kita sulit menjadi manusia yang setia? Mari kita meneladan hidup Yesus. Dua hal yang ada dalam diri Yesus adalah ketaatan dan pengorbanan. Yesus mampu taat sampai wafat. Yesus punya pengorbanan sehabis-habisnya bahkan hidup-Nya sendiri. Di mana ada ketaatan di situ ada kesetiaan, dan di mana ada kesetiaan di situ ada pengorbanan. Kita masih sulit menjadi manusia yang memiliki kesetiaan karena kita tidak pernah mampu taat, apalagi taat sampai wafat. Selain itu kita juga tidak mampu punya pengorbanan sehabis-habisnya, apalagi hidup yang harus dikorbankan. Kita cenderung mau taat jika dilihat, taat supaya tidak dihujat, taat untuk menjilat. Kita pun cenderung sulit berkorban karena pusat hidup adalah diri sendiri. Kita hidup untuk diri sendiri bukan untuk orang lain. Saudaraku, jika kita sulit punya kesetiaan maka bisa jadi keselamatan tidak ada dalam hidup kita. Semoga kita semakin mampu taat dan berkorban sehingga kita menjadi manusia-manusia yang selalu setia dalam Tuhan.
Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa
RDLJ
Mantul Mo Jo…keren Agats sdh ada web seperti ini. Terus berkarya ya Romo, walau jauh namun dekat dihati melalui renungan2 yg bs membuat msg2 pribadi introspeksi. Tuhan berkati selalu Romo Joko yg terkasih.