Posted on: 05/05/2020 Posted by: RD Lucius Joko Comments: 0
Keuskupan Agats

Semangat Pagi dari Timur Indonesia

Inspirasi Bacaan Harian Selasa Pekan Paskah A/IV

“Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Demikianlah pertanyaan orang-orang Yahudi yang mengelilingi Yesus saat Ia berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Seperti biasa, Yesus pun menjawab mereka dengan lugas. Yesus mengatakan bahwa Ia telah mengatakannya tetapi mereka tidak percaya. Ia telab melakukan banyak pekerjaan dalam nama Bapa-Nya. Itu semua adalah kesaksian nyata dari hidup Yesus tetapi banyak orang Yahudi masih bimbang dan sulit percaya. Artinya, tidak mampu masuk menjadi kawanan domba yang mampu mendengarkan dan mengikuti Yesus. Bagaimana dengan hidup kita sejauh ini?

Saudaraku, sangat mungkin di tengah situasi sulit dan memprihatinkan akibat pandemi global Covid-19 ini kita pun mengalami kebimbangan. Kita tak jauh berbeda dengan orang-orang Yahudi yang mengalami kebimbangan. Kita mulai bertanya Yesus dimana? Apa tindakan Yesus bagi umat-Nya di tengah situasi susah ini? Mengapa Yesus seolah diam tak berbuat apa-apa dan membiarkan ini semua terjadi? Ya, kita mulai ragu dan bimbang akan janji dari Yesus. Tetapi, sungguhkan ini situasi iman yang seharusnya terjadi? Bukankah kita ini domba-domba yang seharusnya selalu mampu mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti Tuhan dengan setia? Saudaraku, saat kita mulai meragukan Tuhan, saat itu kita mulai mengalami kelemahan dalam mendengarkan dan mengikuti Yesus sebagai Gembala yang baik. Hal ini biasanya terjadi karena konsep kita beriman adalah untuk mendapatkan sesuatu yang membuat kita aman dan nyaman saat di dunia. Saat iman tidak memberikan keamanan dan kenyamanan kita mulai ragu. Hal ini juga yang dirasakan dan dituntut oleh orang-orang Yahudi terhadap Yesus. Mereka ingin supaya Yesus sebagai Mesias menjadi pemimpin mereka dan membebaskan mereka dari segala ketertindasan. Lalu hal yang kedua, keraguan terjadi karena selama ini yang kita imani adalah karya Tuhan atau pekerjaan Tuhan. Padahal, yang seharusnya kita imani adalah Tuhan bukan karya Tuhan. Hal ini membuat kita meragukan Tuhan saat kita merasa Tuhan tidak berkarya atas hidup kita. Saat Tuhan tidak melakukan pekerjaan atau mukjizat bagi hidup kita. Saudaraku, percayalah bahwa Yesus telah menjanjikan kepada kita kehidupan yang kekal, kita tidak akan binasa sampai selama-lamanya. Kita akan terus menjadi milik-Nya. Mari kita terus memiliki sikap sebagai domba yang terus mampu setia mendengarkan dan mengikuti Yesus sebagai Gembala yang baik. Tuhan memberkati.

Jangan lupa bahagia
Jangan lupa tersenyum
Jangan lupa berdoa

RDLJ

Leave a Comment